Sabtu 08 Feb 2025 15:10 WIB

Diomelin Warga, Bahlil: Nggak Apa-Apa, Itu. Saya Digaji untuk Mengurus Mereka

Menurut Bahlil, warga ingin LPG 3kg bisa dijual dekat tempat tinggal mereka.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Gita Amanda
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, siap menghadapi apa pun bentrok protes terhadap kebijakannya. (ilustrasi)
Foto: Biro Pers Setpres/Rusman
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, siap menghadapi apa pun bentrok protes terhadap kebijakannya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, siap menghadapi apa pun bentrok protes terhadap kebijakannya. Menurut dia, itu konsekuensi ketika dirinya menjadi pejabat negara.

Bahlil menegaskan hal ini, saat diwawancarai sebuah stasiun TV nasional. Pewawancara menyinggung adegan viral ketika ada warga yang blak-blakan menyatakan kritikan ke Menteri asal Papua itu. Ini terkait dinamika LPG 3 kg, beberapa hari lalu.

Baca Juga

"Nggak apa-apa, itu rakyat kita, saya digaji oleh rakyat, untuk mengurus mereka," kata sosok yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini, dikutip Sabtu (8/2/2025).

Ia mengaku telah mengetahui situasi seperti itu berpotensi terjadi. Ia harus mengambil resiko. Ada kepahitan di lapangan.

Namun dengan cara itu, menurut Bahlil, terjadi perubahan positif. Terutama dari sisi harga. Ia mengeklaim, semua telah kembali normal. "Lihat sekarang dari harga Rp 23 ribu, Rp 25 ribu (per tabung LPG 3 kg), sekarang HET (harga eceran tertinggi) semua, Rp 18 ribu, Rp 19 ribu," ujar Menteri ESDM.

Bahlil mengaku mendapat data tersebut tidak hanya mengandalkan informasi dari stafnya. Seperti sudah disinggung di atas, ia turun ke lapangan, meninjau berbagai daerah. Ia pastikan beberapa solusi tercapai.

Selain harga, tak terlihat lagi antrean. Ia menerangkan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, tidak ada lagi pemandangan manusia, mengular untuk membeli gas melon. Di daerah juga demikian.

"Sekarang sudah jauh lebih baik, andaipun ada antrean, di daerah Jabodetabek ini Insya Allah sudah clear, Di daerah-daerah, di provinsi lain, mungkin tidak lebih dari lima, enam orang, antre," ujar Bahlil.

Ia juga mengunjungi Provinsi Riau. Menteri ESDM menyerap aspirasi warga. Secara keseluruhan ia telah memetakan apa yang diharapkan masyarakat. Menurut Bahlil, warga ingin LPG 3kg bisa dijual dekat tempat tinggal mereka. Ia menerangkan, hal itu sesuai apa yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto. Kepala negara ingin rakyat mendapat barang tersebut dengan mudah.

"Karena arahan seperti itu, saya menerjemahkan. Kita mengubah pengecer menjadi subpangkalan. Tujuannya apa? Agar mereka juga kita naik kelaskan, gratis," kata Menteri ESDM.

Sebelumnya, Bahlil mengeluarkan keputusan hanya pangkalan resmi yang bisa menjual gas melon. Ini agar lebih mudah bagi pemerintah mengawasi distribusinya. Tujuannya, agar meminimalisir bahkan menghilangkan potensi subsidi salah sasaran.

Namun terjadi gejolak di lapangan. Itu membuat di hari berikutnya, aturan berubah. Pengecer yang terdaftar di merchant applications pertamina (MAP) otomatis menjadi sub pangkalan. Artinya juga bisa menjual LPG 3 kg.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement