Senin 03 Oct 2022 13:46 WIB

Mahfud: Menkes Jangan Persoalkan Biaya Korban Tragedi Kanjuruhan

Menko Polhukam Mahfud MD minta Menkes tak persoalkan biaya korban tragedi Kanjuruhan.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD (ketiga kiri) didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) menyampaikan paparan saat konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (3/10/2022). Menkopolhukam akan membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menelan 125 korban meninggal dunia dan lebih dari 300 luka-luka pada Sabtu (1/10/2022) usai laga lanjutan Liga 1 antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD (ketiga kiri) didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri), Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) menyampaikan paparan saat konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (3/10/2022). Menkopolhukam akan membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) pascatragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menelan 125 korban meninggal dunia dan lebih dari 300 luka-luka pada Sabtu (1/10/2022) usai laga lanjutan Liga 1 antara Arema Malang melawan Persebaya Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jakowi) telah mengeluarkan instruksi kepada seluruh kementerian dan lembaga terkait usai tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Salah satunya, yakni meminta fasilitas pelayanan kesehatan di sekitar lokasi kejadian untuk tidak mempersoalkan biaya pengobatan para korban.

Baca Juga

"Menteri Kesehatan (Menkes) diminta melakukan atau memberikan pelayanan kesehatan dengan tidak dulu mempersoalkan biaya," kata Mahfud saat konferensi pers di kantornya, Senin (3/10/2022).

"Biar negara yang mengurus seluruh perawatan bagi yang sakit, yang masih dirawat, dan sebagainya, perlu obat ini, obat itu, perlu rumah sakit ini, rumah sakit itu, supaya dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya trauma healing," kata dia menjelaskan.

Selain itu, Mahfud mengungkapkan, pemerintah juga akan memberikan santunan sosial kepada para korban. Namun, ia belum dapat merinci jenis bantuan yang bakal diberikan.

"Pemerintah juga akan segera menyusulkan santunan sosial yang nanti akan dilakukan dalam satu sampai dua hari ke depan tentang bentuk dan segala macam jenisnya," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, petugas menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan usai laga antara Arema FC melawan Persebaya. Setelah peluit panjang ditiup, ribuan suporter masuk ke dalam lapangan dan mengejar pemain serta ofisial.

Berdasarkan data terakhir, menyebutkan bahwa korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebanyak 125 orang. Selain itu, dilaporkan sebanyak 323 orang mengalami luka dalam tragedi paling mengerikan nomor dua di dunia dalam sejarah sepak bola.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement