Kamis 06 Oct 2022 20:54 WIB

Lahirkan Generasi Unggul, Pemkot Sukabumi Dorong PAUD Berkualitas

Terdapat empat elemen pendukung untuk mewujudkan PAUD berkualitas.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Suasana workshop peningkatan kualitas PAUD di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Kamis (6/10/2022).
Foto: istimewa
Suasana workshop peningkatan kualitas PAUD di Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Kamis (6/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kota Sukabumi mendorong lahirnya generasi unggul dengan mewujudkan pendidikan anak usia dini (PAUD) berkualitas. Langkah ini dilakukan dengan melakukan penguatan kegiatan workshop implementasi kurikulum merdeka untuk komunitas belajar PAUD di Kantor Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Kamis (6/10/2022).

Kegiatan bertajuk sinergitas Bunda PAUD dalam upaya penurunan angka stunting dan implementasi kurikulum merdeka menuju PAUD berkualitas ini. '' Kami berkomitmen untuk terus mendorong lahirnya PAUD berkualitas,'' ujar Bunda PAUD Kota Sukabumi, Fitri Hayati Fahmi.

Baca Juga

Menurutnya, terdapat empat elemen pendukung untuk mewujudkan PAUD berkualitas. Di antaranya kualitas proses pembelajaran, kemitraan dengan orang tua, dukungan pemenuhan esensial anak usia dini dan kepemimpinan dari pengelolaan sumber daya.

Pelaksanaan empat elemen itu kata Fitri, tentunya menjadi peran guru. Di mana guru yang hebat yang mampu mengilhami anak didiknya dan mendorong berbuat kebaikan, sehingga dapat memotivasi semua.

Guru lanjut Fitri, jadilah orang tua di sekolah dan niatkan pada saat berangkat dari rumah, untuk menambah ilmu. Di sisi lain, untuk mencapai sebuah kemitraan dengan orang tua di satuan PAUD, yakni berbagi Informasi laporan hasil belajar anak untuk keberlangsungan belajar dirumah.

Kedua menyediakan wadah komunikasi dan ketiga keterlibatan aktif dalam kegiatan di satuan untuk mendukung pembelajaran. Terakhir ke empat tersedianya ruang untuk orang tua.

" Saya lebih tekankan kepada kemitraan dengan orang tua itu penting mengingat waktu anak lebih banyak dirumah,'' kata Fitri. Di mana kelekatan anak usia dini dengan orang tua masih tinggi, keselarasan dan kesinambungan stimulasi di PAUD dan di rumah, tanggung jawab pendidikan milik bersama.

Selanjutnya ungkap Fitri, tujuan kemitraan dengan orang tua, meningkatkan keterlibatan orang tua dalam mendukung pembelajaran anak di PAUD dan di rumah dalam membentuk pribadi anak sesuai profil pelajar Pancasila. Lalu, membangun kerja sama antara kepala PAUD, pendidik dan orang - tua dalam mewujudkan lingkungan belajar berkualitas di PAUD.

'' Mendorong dukungan orang tua dalam memantau pemenuhan layanan kesehatan gizi, perlindungan, pengasuhan dan kesejahteraan anak,'' ungkap Fitri. Memperkuat kesadaran dan peran orang tua terhadap pendidikan dan pengasuhan yang berkualitas guna mendorong tumbuh dan kembang anak secara optimal dan siap bersekolah.

'' Lembaga pendidikan PAUD berupaya mencerdaskan anak bangsa,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Ke depan di tengah tantangan pendidikan yang tidak mudah, PAUD harus bergerak terus.

Terlebih, tahun ini Indonesia masuk G20 dan peringkat 16 negara di dunia. Targetnya di 2045 Indonesia masuk 4 besar di G20 atau disebut Indonesia emas. '' Tugas kita saat ini bagaimana mengantarkan anak-anak jadi pemimpin di masa mendatang,'' ungkap Fahmi.

Sehingga persiapkan anak berkualitas agar Indoensia bisa masuk 4 besar dan harus disiapkan dengan baik. Mari bersepakat dan berkomitmen mengantarkan anak ke 2045 dengan sukses. '' Bagaimana menjaga mempersiapkan anak memiliki fisik yang sehat, attitude atau perilaku terpuji, kecerdasan yang baik, dan spiritual yang baik,'' kata Fahmi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement