Selasa 11 Oct 2022 18:21 WIB

Airlangga Sebut MUI Berperan Dorong Pertumbuhan UMKM Lewat Sertifikasi Halal

UMKM telah memberikan kontribusi mencapai 61 persen terhadap PDB Nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bersilaturahim dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor MUI, Selasa (11/10/2022).
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bersilaturahim dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kantor MUI, Selasa (11/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memenuhi undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi 51, Jakarta, Selasa (11/10/2022) siang. Airlangga mengakui peran strategis MUI untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Peran MUI dalam pertumbuhan UMKM ini untuk melalui sertifikasi halal. Menurut Menko Perekonomian, saat ini UMKM masih memerlukan dukungan sertifikasi halal selain usaha dengan skala lebih besar lainnya. “Ulama adalah sahabat kita semua," tutur Menko Airlangga, di kantor MUI, dalam keterangan, Selasa (11/10/2022).

Baca Juga

Airlangga menambahkan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam masa pemulihan ekonomi nasional. Airlangga menuturkan, UMKM telah memberikan kontribusi mencapai 61 persen terhadap PDB Nasional dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.

Pemerintah melalui Kemenko Perekonomian dan KPCPEN telah memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tanpa bunga kepada 10 juta usaha mikro dan ultra mikro. Sementara untuk usaha kecil diberikan kredit bersubsidi dengan bunga hanya tiga persen. Pada 2023 mendatang, pemerintah akan menaikkan jumlah kredit rakyat hingga Rp 460 triliun, terutama untuk bidang pertanian.

Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menuturkan, dunia saat ini tengah dihadapkan pada The Perfect Storm atau 5C, yakni Covid-19, Conflict, Climate Change, Commodity Prices, dan Cost of Living. Menurutnya, dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian global yang semakin kompleks, dibutuhkan persatuan dan kolaborasi.

Menurutnya, persatuan adalah komoditas yang langka dan fundamental. Persatuan menjadi kunci untuk menguatkan Bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan dari berbagai sisi sebagaimana yang sudah dilalui pada awal masa pandemi Covid-19 silam. Salah satu elemen kunci persatuan ini ialah para ulama.

Dewan Pengawas MUI Kiai Zaitun Rasmin mengakui pihaknya merasa perlu mendapatkan pencerahan dan pemaparan dari sosok yang berkompeten dalam menjawat pertanyaan soal perekonomian global.

“Kami berterima kasih sekali Pak Menko (Airlangga) berkenan hadir disini. Padahal awalnya kami yang ingin silaturahim untuk mendapatkan update terkini terkait kondisi perekonomian. Eh malah Pak Menko yang hadir sambil menikmati makanan nasi kotak. Kami apresiasi sekali,” ujar Kiai Zaitun Rasmin.

Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas menyampaikan pesan agar pemerintah lebih memperhatikan usaha mikro dan ultra mikro yang jumlahnya sangat besar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement