REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Adityana Kasandra Putranto angkat bicara terkait meninggalnya seorang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah bunuh diri menjatuhkan dirinya dari lantai 11 sebuah hotel dan diduga akibat depresi. Kasandra mengakui depresi mempengaruhi seseorang untuk berperilaku yang dapat menyebabkan masalah emosional dan fisik.
Kasandra mengutip pengertian depresi menurut psikolog Sawchuk yaitu gangguan suasana hati yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat yang terus-menerus. "Ini juga disebut gangguan depresi mayor atau depresi klinis. Ini mempengaruhi bagaimana seseorang untuk merasa, berpikir dan berperilaku dan dapat menyebabkan berbagai masalah emosional, dan fisik," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/10/2022).
Ia menambahkan, orang yang depresi mengalami kesulitan melakukan aktivitas normal sehari-hari, dan kadang-kadang mungkin merasa seolah-olah hidup tidak layak untuk dijalani. Sementara itu, ia mengutip Mayo Clinic yang mengatakan bahwa tanda dan gejala umum depresi pada anak-anak dan remaja mirip dengan orang dewasa.
Kendati demikian, dia melanjutkan, ada beberapa perbedaan. Gejala depresi pada anak-anak mungkin termasuk kesedihan, lekas marah, kemelekatan, khawatir, sakit dan nyeri, menolak untuk pergi ke sekolah, atau kekurangan berat badan. Sedangkan pada remaja gejala mungkin termasuk kesedihan, lekas marah, merasa negatif dan tidak berharga, marah, kehadiran yang buruk di sekolah, merasa disalahpahami dan sangat sensitif. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan narkoba atau alkohol, makan atau tidur terlalu banyak, menyakiti diri sendiri, kehilangan minat dalam aktivitas normal, dan menghindari interaksi sosial.
"Sedangkan pada orang dewasa, gejala yang terjadi adalah kesulitan memori atau perubahan kepribadian, sakit fisik, kelelahan, kehilangan nafsu makan, masalah tidur atau kehilangan minat pada seks, sering ingin berdiam diri di rumah, daripada keluar untuk bersosialisasi atau melakukan hal baru, pikiran atau perasaan untuk bunuh diri," ujarnya.
Kasandra mengakui beberapa orang dengan depresi mungkin mencoba menyembunyikan tanda-tanda dari orang lain, sehingga orang lain tidak menyadari bahwa mereka mengalami depresi. Tidak semua orang dengan depresi akan menampilkan gejala khas kesedihan dan keputusasaan. Terkadang, satu-satunya tanda yang mungkin ditunjukkan seseorang adalah fisik, seperti kelelahan, insomnia, atau perubahan berat badan.
"Menurut paikolog Leonard, jika orang yang kita kenal tampaknya memiliki tanda-tanda depresi tersembunyi, seseorang dapat mencoba berbicara dengan mereka tentang gejalanya dan menawarkan dukungan dan saran yang tidak menghakimi," katanya.
Ia menyebutkan, Leonard mengatakan ada beberapa tindakan suportif yang dapat dilakukan saat orang sekitar mengalami deresi. Pertama, mendorong orang tersebut untuk mencari pengobatan. Kemudian, kedua menawarkan untuk menemani mereka untuk membuat janji dengan psikolog atau psikiater. Ketiga, merencanakan kegiatan yang menyenangkan bersama. Keempat berolahraga bersama. Terakhir atau kelima mendorong mereka untuk bersosialisasi dengan orang lain.
Sebelumnya, Polsek Bulaksumur, Sleman memastikan kasus mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) bernisial TSR (18) yang tewas jatuh dari lantai 11 di Hotel Potta by Ambarrukmo di Jalan Colombo, Sleman murni karena bunuh diri. Jasad korban sudah dibawa keluarganya ke Kendal, Jawa Tengah untuk dimakamkan.
Kapolsek Bulaksumur Kompol Sumanto saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Minggu, mengatakan, kesimpulan tersebut setelah memeriksa sejumlah saksi dan hasil temuan polisi di tempat kejadian perkara (TKP).
"Bunuh diri, memang ada surat gangguan psikologis korban," kata Sumanto.
Dari hasil olah TKP, kata Sumanto, polisi mendapatkan surat terkait hasil pemeriksaan psikologi TSR dari Rumah Sakit JIH Sleman. Surat itu ada di dalam tas milik korban.