Rabu 12 Oct 2022 14:20 WIB

Risma Takut Lulusan Perguruan Tinggi Jadi Beban Masyarakat

Risma minta lulusan perguruan tinggi tak berdiam diri menunggu pekerjaan.

Rep: Ari lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
 Risma Takut Lulusan Perguruan Tinggi Jadi Beban Masyarakat. Foto:  Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) menjawab pertanyaan wartawan seusai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/8/2022). Pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp24,17 triliun kepada masyarakat sebagai tambahan bantalan sosial atas rencana pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Risma Takut Lulusan Perguruan Tinggi Jadi Beban Masyarakat. Foto: Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) menjawab pertanyaan wartawan seusai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/8/2022). Pemerintah akan memberikan bantuan sebesar Rp24,17 triliun kepada masyarakat sebagai tambahan bantalan sosial atas rencana pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku khawatir dan ketakutan kalau lulusan perguruan tinggi akan membebani masyarakat. Oleh karena itu, Risma berharap para lulusan perguruan tinggi bisa mengabdi ke masyarakat tanpa harus menjadi abdi negara. 

"Saya takut, karena saya tidak tahu apakah nanti para lulusan ini jadi beban masyarakat Indonesia atau tidak," ujar Risma di acara Wisuda Lulusan Program Magister Terapan dan Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (12/10/2022). 

Baca Juga

Saat ini, kata dia, Poltekesos mewisuda 400 lebih mahasiswa. Sementara yang bisa diserap oleh negara sekitar 100 alumnus. Artinya, sisanya harus mengaktualisasikan ilmunya ke masyarakat. Dia berharap, para mahasiswa bisa memberi dampak positif bagi warga dengan menghasilkan karya. 

"Cita-cita kalian kerja di Kemensos. Tapi tidak mungkin negara bisa menambah 400 orang sekaligus. Itu sangat berat. Banyak kakak kalian yang sudah wisuda belum dapat kesempatan," katanya. 

Risma meminta, mahasiswa yang diwisuda ini, tidak berdiam diri menunggu pekerjaan dari Kemensos. Karena, banyak peluang yang bisa diraih. Para wisudawan harus tetap bergerak, walaupun tidak mudah. 

"Jangan sudah sarjana, malu kotor-kotoran. Saya pesan, para wisudawan jangan diam. Bergerak. Kalau diam orang tua kalian akan bingung. Keluar dari sini harus sudah bikin planing. Bikin sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat, " paparnya.

Pada wisuda kali ini, Poltekesos mewisuda 410 orang, terdiri atas 28 orang mahasiswa S2 dan 382 orang strata 1. Dari Program Studi Pekerjaan Sosial untuk magister dan Program Studi Pekerjaan Sosial, Program Studi Perlindungan & Pemberdayaan Sosial, dan Program Studi Rehabilitasi Sosial untuk S1. 

Tema wisuda yang diangkat tahun ini adalah “Strategi Penanganan Masalah Sosial di Indonesia”. Praktik Pekerjaan sosial merupakan profesi yang memiliki fokus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membantu terpenuhinya kebutuhan dasar individu dan atau masyarakat rentan atau masyarakat miskin. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement