REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Forum Pangan Dunia (WFF) 2022 dimulai di Roma pada Senin (17/10/2022), menarik banyak anak muda dari seluruh dunia untuk berbagi pemikiran mereka tentang cara terbaik untuk mengatasi krisis pangan dunia yang berkembang melalui inovasi dan teknologi.
Dalam edisi keduanya, forum tersebut diselenggarakan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) dengan tema "Pola Makan Sehat. Planet Sehat". Acara lima hari berlangsung di Markas FAO dan juga secara daring.
Di antara para pemimpin dunia lainnya yang berpidato pada upacara pembukaan secara langsung atau secara virtual, Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu mencatat potensi besar kaum muda yang dapat dilepaskan dengan menciptakan gerakan global untuk mengatasi krisis pangan yang mendesak.
"Kami menyediakan platform bagi pemuda global untuk memiliki suara dan mengusulkan ide-ide inovatif untuk transformasi sistem pertanian pangan yang kita butuhkan," kata Qu, menambahkan "Kita harus membawa mereka ke meja pengambilan keputusan."
Acara utama terdiri dari WFF Global Youth Forum, FAO Science and Innovation Forum, dan FAO Hand-in-Hand Investment Forum. Pertemuan selama seminggu ini akan mendorong dialog di antara kaum muda, petani, pembuat kebijakan, ilmuwan pertanian, dan investor tentang tantangan pangan global.
Menurut FAO, konflik, perubahan iklim, dan pandemi Covid-19 adalah beberapa penyebab utama krisis ketahanan pangan global, yang hanya diperburuk oleh kenaikan inflasi dan kenaikan harga pupuk.
Dalam laporan State of Food Security and Nutrition in the World 2022 terbaru, FAO memperkirakan bahwa hingga 828 juta orang di seluruh dunia menghadapi kelaparan tahun lalu, 46 juta lebih banyak dari tahun 2020. WFF pertama diadakan secara virtual pada Oktober tahun lalu, yang menurut FAO menarik 20 ribu peserta dan 75 mitra.