Jumat 21 Oct 2022 00:03 WIB

Program Kampus Digital Dorong 80 UMKM Tingkatkan Penjualan Online

Kampus Digital membantu UMKM memasarkan produknya ke marketplace besar

Pelaku UMKM melakukan digitalisasi produk, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Pelaku UMKM melakukan digitalisasi produk, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BATU -- Sebuah perusahaan omnichannel, Atur Toko, menginisiasi program Kampus Digital. Program ini mengedukasi masyarakat perihal pasar digital dan mendorong UMKM untuk meningkatkan penjualan secara online.

Bekerja sama dengan Pemkot Batu, Kampus Digital telah diikuti lebih dari 80 UMKM di Kota Batu. Inisiasi ini turut menggandeng sejumlah perusahaan seperti HPE Indonesia, Intel, SMI, dan Shasta.

Berdasarkan data yang dirilis Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Jawa Timur merupakan penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 25,30 persen pada 2022. Sementara menurut sensus yang dilakukan tahun 2016 dan 2018, UMKM di Jawa Timur mencapai 9,78 juta dengan golongan usaha mikro sebesar 9,13 juta unit atau sebesar 93,37 persen, diikuti oleh usaha kecil sebanyak 579.567 unit atau 5,92 persen, dan usaha menengah sebanyak 68.835 unit atau 0,70 persen.

Dari jumlah tersebut, UMKM yang sudah melek digital sebesar 46 persen per tahun 2021. Meski mengalami peningkatan pesat sejak 2016 yang hanya 11 persen, Pemprov Jawa Timur terus mendorong upaya digitalisasi bagi para UMKM di Jawa Timur.

“Program Kampus Digital hadir untuk membantu UMKM dan pemda dengan memfasilitasi platform omnichannel terintegrasi bagi UMKM di Jawa Timur khususnya Kota Batu, Malang. Besarnya angka UMKM di Jawa Timur sebagai salah satu pilar perekonomian daerah merupakan tantangan bagi pemerintah provinsi untuk mendorong para pelaku UMKM terus berkembang melalui solusi digital,” jelas Asfar, Chief Marketing Officer (CMO) Atur Toko, seperti dalam siaran persnya.

Program Kampus Digital, juga membantu UMKM di Jawa Timur dalam memasarkan produk di enam marketplace besar di Indonesia. Pengoperasian produk melalui katalog Supermarket digital, mengelola dan mempromosikan merek, hingga melakukan proses fulfillment. Dengan beragam fasilitas ini, diharapkan pelaku UMKM dapat fokus dalam produksi serta kualitasdan pengembangannya.

“Program Kampus Digital juga dapat memudahkan pemerintah daerah untuk mendata UMKM di wilayahnya. Kami rasa penting bagi pemerintah daerah untuk memiliki data UMKM yang merupakan kewenangan penuh pemerintah daerahsebagai salah satu dasar pertimbangan untuk memberikan stimulus atau kebijakan yang tepatdalam peningkatan dan penguatan pelaku UMKM,” ujar Asfar.

Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso turut menyambut positif program Kampus Digital. Digitalisasi, menurutnya, menjadi solusi bagi pelaku koperasi dan UMKM di tengah pembatasan aktivitas dan mobilitas akibat adanya pandemi Covid-19. Kolaborasi ini merupakan momentum untuk mendukung percepatan digital yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar UMKM memiliki kemampuan yang baik untuk mengadaptasi dan memanfaatkan teknologi digital, lebih banyak mengisi produk di marketplace, serta menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global agar UMKM kita segera naik kelas,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement