REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani mengatakan Qatar menghadapi kritik yang tak pernah dihadapi sebelumnya setelah terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Hal ini ia sampaikan dalam pidatonya yang disiarkan di televisi.
"Sejak awal kami menghadapi situasi ini dengan tekad yang baik, kami bahkan mempertimbangkan sejumlah kritik sebagai positif dan konstruktif," katanya, Selasa (25/10/2022).
"Namun tampaknya bagi kami kampanye ini berlanjut dan meluas dan berisi fitnah dan standar ganda," tambahnya.
Pada Senin (24/10/2022) kemarin Human Rights Watch melaporkan Qatar menangkap masyarakat LGBTQ+ dan memperlakukan mereka dengan buruk di tahanan. Kelompok yang bermarkas di New York itu mewawancara enam orang LGBTQ+ Qatar.
Dikutip dari Middle East Eye para responden antara lain empat transgender perempuan, satu perempuan biseksual, dan satu laki-laki homoseksual. Human Rights Watch mendokumentasi pemukulan dan pelecehan seksual di tahanan polisi dari 2019 sampai September 2022, beberapa pekan sebelum Piala Dunia 2022.
"Saat Qatar bersiap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia, penegak hukum menahan dan melecehkan masyarakat LGBT hanya karena siapa mereka, melihat kepercayaan diri petugas keamanan, pelanggaran tidak akan dilaporkan atau diperiksa" kata peneliti hak-hak LGBTQ Human Rights Watch Rasha Younes.