REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mercedes menjadi perusahaan barat terbaru yang menarik diri dari Rusia menyusul invasi Ukraina pada Februari 2022. Perusahaan yang berbasis di Jerman itu berhenti memproduksi dan mengekspor ke negara itu pada awal Maret.
Dikutip dari BBC, Rabu (27/10/2022), saat ini dikatakan Mercedes akan menarik diri dari pasar Rusia. Selain itu juga akan menjual saham anak perusahaannya kepada investor lokal.
Kepala Keuangan Mercedes Harald Wilhelm mengatakan kepindahannya dari Rusia diperkirakan tidak akan memiliki efek yang serius pada keuntungan perusahaan. Keputusan tersebut muncul setelah banyak perusahaan Barat menarik diri dari Rusia awal tahun ini, termasuk Starbucks, McDonald's, dan Coca-Cola.
Perusahaan mobil lain, termasuk Jaguar Land Rover, General Motors, Aston Martin, dan Rolls-Royce juga menghentikan pengiriman ke negara itu pada bulan-bulan awal perang. Perusahaan mobil lain termasuk Jaguar Land Rover, General Motors, Aston Martin dan Rolls-Royce juga menghentikan pengiriman ke negara itu pada bulan-bulan awal perang.
Sementara itu, Ford mengkonfirmasi juga telah menyelesaikan kesepakatan untuk keluar dari pasar Rusia. Perusahaan telah mengumumkan penangguhan penuh operasinya di Rusia pada bulan Maret.
Fird juga telah menjual 49 persen sahamnya di perusahaan patungan Sollers-Ford. Meskipun begitu perusahaan tetap memiliki opsi untuk membeli kembali saham tersebut dalam waktu lima tahun jika situasi global berubah.
Nissan Jepang juga sudah meninggalkan Rusia awal bulan ini mengikuti langkah yang sama dari Toyota dan Renault. Nissan mengalami kerugian dalam menyerahkan bisnisnya kepada badan usaha milik negara.