REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro mengatakan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto aktif menjajaki kerja sama terkait modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dengan berbagai negara maju.
"Selama menjalankan amanah sebagai menteri pertahanan, Prabowo memang sangat terlihat menonjol. Ia aktif melakukan pertemuan dan komunikasi dengan berbagai negara maju dalam rangka menjajaki kerja sama modernisasi alutsista," kata Bawono Kumoro dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Bawono menilai momentum Prabowo Subianto bertemu Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin di Pentagon, AS pada Kamis (20/10/2022) membuatnya terlihat menonjol dibandingkan figur lain di tengah dinamika perpolitikan dalam negeri. Dari momentum kunjungan ke Pentagon tersebut, menurut Bawono, Prabowo terlihat tidak terlalu dekat dengan kegaduhan perpolitikan nasional saat ini.
"Hal ini pun membuatnya dapat lebih leluasa menunjukkan kinerjanya sebagai menteri," kata Bawono.
Menurut Bawono, Presiden Joko Widodo tidak salah memilih Prabowo Subianto sebagai menhan di kabinet kerjanya karena sejauh ini mantan panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) itu terlihat fokus bekerja dan dapat menempatkan diri dengan baik.
"Ini menunjukkan kapasitas Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan tidak diragukan lagi," tambahnya.
Prabowo melakukan pertemuan dengan Lloyd J. Austin III di Pentagon, Virginia, AS, Kamis (20/10/2022). Dalam pertemuan tersebut, kedua menhan berdiskusi soal penyelarasan kerja sama antara Indonesia dan AS, di mana kedua negara menginginkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Austin juga mengapresiasi kepemimpinan Indonesia di ASEAN, Indo-Pasifik, dan kawasan lain. Prabowo dan Austin menekankan pentingnya kerja sama berkelanjutan di tengah dinamika keamanan regional yang semakin kompleks.