REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pagi ini, Sabtu (29/10) ribuan pemuda Indonesia melakukan aksi "Aksi Muda Jaga Iklim" di 279 titik kegiatan dari wilayah Sumatra hingga Papua. Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda. Menurut Koordinator Nasional Penjaga Laut Yolanda Parede, kegiatan "Aksi Muda Jaga Iklim" meliputi tanam mangrove, bersih-bersih pantai, transplantasi terumbu karang, diskusi lingkungan, dan sebagainya.
"Tahun ini merupakan tahun kedua. Tahun lalu, kegiatan dari rencana semula cuma 76 titik lokasi, sesuai dengan tahun kemerdekaan kita, membengkak menjadi 142 titik lokasi dengan relawan hampir 8.000," kata Yolanda dalam paparan mengenai "Aksi Muda Jaga Iklim", Kamis (27/10). Mangrove yang ditanam lebih dari 33 ribu bibit.
Yolanda pernah menjadi relawan di Pandu Laut yang dibentuk Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Lalu bersama relaan Pandu Laut di berbagai daerah, Yolanda membentuk Penjaga Laut untuk melanjutkan program-program aksi lingkungan. Di wilayah Jabodetabek, aksi pagi ini diadakan di Tangerang. Di lokasi ini akan ditanam 2.000 bibit mangrove, setara dengan satu hektare lahan pantai.
Berbagai lembaga mendukung kegiatan ini, selain Yayasan Econusa, ada pula Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Citarum Ciliwung, Balai Konservasi SUmber Daya (BKSDA) DKI Jakarta, dan 80-an kolarobartor lainnya. Relawan ada dari Pramuda mahasiswa berbagai kampus dan para eco defender.
"Tanaman mangrove mampu menyerap karbon 3-5 kali lebih besar dibandingkan tanaman lain. Mencapai 800 ton karbon per hektare," ungkap Pina Ekalipta, kepala BPDASHL Citarum Ciliwung.
Di Merauke, Papua Selatan, eco defender Susana Kandaimu menginformasikan, "Aksi Muda Jaga Laut" di Merauke dilakukan dengan aksi bersih-bersih pantai di Pantai Lampu Satu, melibatkan berbagai komunitas.