Senin 31 Oct 2022 10:27 WIB

Shanghai Mulai Edarkan Vaksin Covid-19 Hirup

Shanghai, China, mulai mengedarkan vaksin Covid-19 hirup atau inhalasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Seorang karyawan bekerja pada produksi vaksin virus corona baru rekombinan (vector adenovirus Tipe 5 atau Convidecia) untuk pengembang vaksin China CanSino Biologics Inc. (CanSinoBio) di Thousand Oaks Biopharmaceutical di Haimen di provinsi Jiangsu, China timur pada Senin, 6 September, 2021. Kota Shanghai di China mulai memberikan versi vaksin CanSino COVID-19 yang dapat dihirup yang disebut Convidecia Air pada Rabu, 26 Oktober 2022, yang tampaknya menjadi yang pertama di dunia.
Foto: AP/CHINATOPIX
Seorang karyawan bekerja pada produksi vaksin virus corona baru rekombinan (vector adenovirus Tipe 5 atau Convidecia) untuk pengembang vaksin China CanSino Biologics Inc. (CanSinoBio) di Thousand Oaks Biopharmaceutical di Haimen di provinsi Jiangsu, China timur pada Senin, 6 September, 2021. Kota Shanghai di China mulai memberikan versi vaksin CanSino COVID-19 yang dapat dihirup yang disebut Convidecia Air pada Rabu, 26 Oktober 2022, yang tampaknya menjadi yang pertama di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Otoritas kesehatan Shanghai, China, mulai mengedarkan vaksin Covid-19 hirup atau inhalasi. Vaksin jenis baru dan diyakini merupakan yang pertama di dunia tersebut diproduksi perusahaan farmasi China CanSino Biologics.

Vaksin Covid-19 inhalasi tersebut dikemas dalam sebuah wadah yang berbentuk seperti cangkir kopi dengan corong pendek. Vaksin hirup adalah versi aerosol dari vaksin inaktivasi, yakni vaksin yang terdiri dari partikel virus yang telah ditumbuhkan dalam pembiakan, kemudian dimatikan sehingga ia tak lagi mempunyai kemampuan mereplikasi diri dalam tubuh.

Baca Juga

“Garis pertahanan pertama tubuh kita adalah selaput lendir sistem pernapasan kita. Kami ingin itu dirangsang secara langsung untuk meningkatkan kekebalan. Menggunakan vaksin inhalasi bisa melakukannya,” kata kepala petugas medis di Shanghai United Family Hospital Pudong, Dr Zhao Hui, Senin (31/10/2022).

Rumah sakitnya termasuk di antara fasilitas kesehatan yang mulai memberikan vaksin Covid-19 inhalasi kepada warga. Akun WeChat pemerintah Shanghai, dalam mengumumkan peluncuran vaksin inhalasi pekan ini, mengatakan, sebanyak 23 dari 26 juta penduduk kota tersebut telah divaksinasi penuh atau menerima dua dosis vaksin. Sebanyak 12 juta di antaranya juga sudah memperoleh dosis booster.

China telah menyetujui penggunaan vaksin inhalasi untuk booster pada September lalu. Terkait penggunaan vaksin Covid-19 inhalasi yang dikatakan sebagai pertama di dunia, kepala petugas medis di St Vincent's Health Australia, Erwin Loh, mengungkapkan, penemuan vaksin jenis tersebut penting. Menurutnya, selain mencegah infeksi, vaksin inhalasi juga dapat mengurangi keraguan vaksin.

"Ada sebagian besar orang yang resisten terhadap vaksin karena mereka memiliki fobia jarum. Mereka mungkin tidak mengartikulasikannya, tapi itulah yang ada di pikiran mereka," kata Loh.

Dia berharap hasil vaksinasi inhalasi Shanghai akan mendorong negara-negara lain mengikutinya. “Saya kira vaksin inhalasi untuk penyakit pernapasan seperti Covid-19 akan menjadi (vaksin) masa depan,” ucapnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement