REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Lima daerah di Provinsi Lampung terancam banjir rob menjelang bulan purnama pada 9 – 12 November 2022. Air laut akan naik (pasang) signifikan mencapai 1,6 meter dari biasanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Lampung memprakirakan terjadi peningkatan ketinggian air laut pada fase bulan purnama mulai 8 November 2022. “Potensi ketinggian air laut saat pasang,” kata Prakirawan BMKG Maritim Lampung Agustinus Setyo di Bandar Lampung, Kamis (3/11/2022).
Dia menyebutkan, berdasarkan prakiraan BMKG terdapat lima daerah di Provinsi Lampung yang akan mengalami banjir rob (peningkatan ketinggian air laut/pasang) selama empat hari. Yakni, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Tanggamus, dan Pesawaran.
Ketinggian air laut ini, menurut dia, dapat mengganggu aktivitas masyarakat di pesisir Teluk Lampung dan juga pelabuhan, termasuk budidaya perikanan darat. Ketinggian air laut sangat signifikan bisa mencapai 1,6 meter dari biasanya.
BMKG Maritim Lampung mengimbau masyarakat di pesisir untuk waspada dengan adanya fenomena naiknya air laut tersebut sebagai antisipasi dampak dari air pasang yang tinggi maksimum tersebut.
Kepada masyarakat diharapkan untuk siap sedia bila terjadi kenaikan air laut diantaranya menempatkan barang perabotan rumah tangga ke tempat yang lebih tinggi, menjaga lingkungan, seperti membersihkan sungai dan saluran drainase dari sampah, agar air dapat mengalir lancar.
Warga di pemukiman nelayan dekat TPI Gudang Lelang, Telukbetung Utara, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, telah menyiapkan diri jika terjadi banjir rob seperti tahun-tahun lalu. Sebagian warga mengkhawatirkan banjir rob akan berlangsung lama, sehingga aktivitas warga terganggu.
“Sebenarnya kalau air laut pasang sudah biasa. Tapi, kalau pasangnya tinggi merendam rumah dan lama jadi masalah. Mudah-mudahan banjir rob tidak lama, jadi air cepat surut,” kata Irwan (45 tahun), warga Jl Ikan Bawal, Gudang Lelang, Telukbetung Utara, Bandar Lampung.
Menurut dia, beberapa tahun lalu, pernah terjadi banjir rob yang tinggi juga dan lama. Sebagian warga yang berada persis di tepi laut terpaksa mengungsi ke tempat tinggi, khawatir banjir berlangsung lama dan semakin naik.