Ahad 06 Nov 2022 14:25 WIB

Kemenag Ajak Masyarakat Bumikan Pulau Sadar Zakat

Pulau Nunukan dan Sebatik sebagai Pulau Sadar Zakat patut ditiru oleh daerah lain di

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengajak masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) untuk membumikan Pulau Sadar Zakat. Imbauan itu disampaikan Kamaruddin saat memberi sambutan pada peluncuran dua Pulau Sadar Zakat, yaitu Pulau Nunukan dan Sebatik di Kaltara, Sabtu (5/11/2022) malam.
Foto: istimewa
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengajak masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) untuk membumikan Pulau Sadar Zakat. Imbauan itu disampaikan Kamaruddin saat memberi sambutan pada peluncuran dua Pulau Sadar Zakat, yaitu Pulau Nunukan dan Sebatik di Kaltara, Sabtu (5/11/2022) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SEBATIK-–Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengajak masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) untuk membumikan Pulau Sadar Zakat. Imbauan itu disampaikan Kamaruddin saat memberi sambutan pada peluncuran dua Pulau Sadar Zakat, yaitu Pulau Nunukan dan Sebatik di Kaltara, Sabtu (5/11/2022) malam.

“Pulau Sadar Zakat ini pantas menjadi model di Indonesia. Mari kita semua yang hadir menyebarluaskan inovasi ini sebagai gerakan revolusioner berzakat. Mari kita sebarluaskanagar Sebatik jadi contoh sadar zakat nasional," ajak Kamaruddin.

Baca Juga

Menurut Kamaruddin, Pulau Nunukan dan Sebatik sebagai Pulau Sadar Zakat patut ditiru oleh daerah lain di Indonesia. Menurut dia, pernyataan komitmen kesadaran berzakat dalam satu pulau dapat membuka cakrawala kehidupan sosial bernegara.

“Sebatik dan Nunukan merupakan pulau di perbatasan negara. Artinya, kedua pulau ini membuktikan diri bahwa masyarakat perbatasan turut berkontribusi bagi negara. Semoga ini menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Oleh karena itu saya tulis: Dari Sebatik untuk Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Guru Besar UIN Alauddin Makassar ini mengaku sering berbicara tentang zakat dengan teman akademisi dan pihak yang terlibat. Terlebih, Indonesia merupakan negara yang penduduknya sangat religius. Menurutnya, sangat disayangkan jika agama tidak ikut berperan membangun negara.

"Oleh karena itu, mari kita jadikan agama sebagai instrumen dalam menjalankan bangsa dan negara. Agama tidak cukup sekadar ibadah dan akhirat. Tapi agama harus hadir menginspirasi dalam setiap aspek kehidupan," tuturnya.

Dia menambahkan, Islam memiliki konsep yang sangat dahsyat dalam membangun peradaban. Di sektor ekonomi, misalnya, terdapat zakat, infak, dan sedekah sebagai bagian dari konsep ibadah sosial. Apalagi zakat memiliki banyak ruang untuk diserap, dikelola hingga dimanfaatkan untuk kepentingan umat.

"Potensi ini belum secara proporsional dalam aktualisasinya. Untuk itu, kegiatan kita di Sebatik ini kita viralkan, kita sebarkan. 'Dari sebatik untuk Indonesia'. Ini sebagai contoh yang sangat luar biasa. Kita ingin mengkapitalisasi zakat untuk kepentingan bangsa," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement