Ahad 06 Nov 2022 19:52 WIB

Rendahnya Booster Pengaruhi Tren Peningkatan Covid-19

Pemerintah diminta menggiatkan lagi cakupan vaksinasi booster.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin booster Covid-19 kepada warga di sentra vaksinasi di kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (16/9/2022). Pemerintah pusat menjamin ketersediaan stok vaksin Covid-19 masih mencukupi untuk memenuhi permintaan daerah. Sementara Menteri Kesehatan menargetkan jumlah penerima vaksin ketiga atau vaksin booster pada awal 2023 mendatang mampu mencapai 100 juta penduduk. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin booster Covid-19 kepada warga di sentra vaksinasi di kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (16/9/2022). Pemerintah pusat menjamin ketersediaan stok vaksin Covid-19 masih mencukupi untuk memenuhi permintaan daerah. Sementara Menteri Kesehatan menargetkan jumlah penerima vaksin ketiga atau vaksin booster pada awal 2023 mendatang mampu mencapai 100 juta penduduk. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sepekan terakhir, tren Covid-19 di Indonesia menunjukkan adanya kenaikan di 30 provinsi. Pada Ahad (6/11/2022), angka konfirmasi kasus Covid-19 berangsur turun ke angka 3.662, setelah sebelumnya pada Sabtu (5/11/2022) kasus positif tercatat pada angka 4.717.

Untuk jumlah pasien sembuh bertambah 2.495, dan meninggal 22 kasus. Tercatat jumlah kasus aktif sebanyak 37.048, spesimen yang diperiksa 40.125, dan suspek yang dipantau sebanyak 3.297.

Baca Juga

Melihat tren kenaikan dalam sepekan terakhir, Ahli Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono mengatakan subvarian Omicron XBB yang diduga sebagai dalang peningkatan kasus Covid-19 dapat ditangkal dengan imunitas penduduk yang tinggi. Cara menaikkan imunitas tersebut adalah dengan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

"Cakupan vaksinasi booster yang masih rendah dan lamban ikut mempengaruhi pertahanan imunitas kolektif penduduk Indonesia. Pak Presiden, mohon gerakkan lagi vaksinasi boster kita dan tetap anjurkan pakai masker dalam aktivitas kegiatan penduduk yg semakin meningkat," ujar Pandu dalam keterangannya, Ahad (6/11/2022).

Namun, lanjut Pandu, dorongan booster saat ini memang tidak sejalan dengan stok vaksin Covid-19 untuk booster. Karena, sudah lebih dari sebulan, beberapa daerah di Indonesia mengalami kelangkaan stok vaksin Covid-19 .

Pandu pun mendorong pemerintah segera mendistribusikan vaksin produk dalam negeri IndoVac dan InaVac. Diketahui, vaksin produk anak bangsa itu sudah mengantongi izin penggunaan darurat oleh BPOM RI.

"Kelangkaan vaksin lebih dari sebulan dan melemahnya semangat untuk kejar vaksinasi booster, menyebabkan ketahanan imunitas penduduk Indonesia sangat rawan bila muncul subvarian baru yang daya tular lebih ganas. Presiden harus mendorong vaksinasi booster, bisa pakai produk lokal dong," tegas Pandu.

Kementerian Kesehatan RI mentargetkan vaksin IndoVac akan mulai digunakan masyarakat pada pekan kedua hingga ketiga November 2022. Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia mengatakan IndoVac ditargetkan menjadi vaksin untuk dosis ketiga (booster).

"Untuk IndovaC yang dosis booster juga akan segera didapatkan EUA untuk booster, semoga kita dapat menggunakannya dalam 1-2 minggu ke depan dengan produksi vaksin dalam negeri untuk vaksin primer dan booster," kata Rizka di Tangerang, Kamis (3/11/2022).

Rizka mengatakan vaksin IndoVac telah melalui proses industri dan siap didistribusikan ke seluruh Indonesia. Namun, stok yang ada baru akan dipakai untuk booster atau dosis ketiga. Sementara itu, vaksin Inavac yang juga buatan dalam negeri baru mendapatkan EUA dari BPOM pada Jumat (4/11/2022).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement