Senin 07 Nov 2022 18:47 WIB

Prancis Desak AS dan China Bayar Kompensasi Atas Dampak Perubahan Iklim

AS dan China diminta meningkatkan upaya pengurangan emisi.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Presiden Prancis Emmanuel Macron menyapa wartawan saat ia tiba untuk menyambut Kanselir Jerman Olaf Scholz, tak terlihat, di Istana Elysee di Paris, Rabu, 26 Oktober 2022. Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan bertemu di Paris dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di tengah perbedaan antara dua tetangga dan sekutu utama Uni Eropa mengenai strategi, pertahanan, dan kebijakan ekonomi Uni Eropa.
Foto: AP/Christophe Ena
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyapa wartawan saat ia tiba untuk menyambut Kanselir Jerman Olaf Scholz, tak terlihat, di Istana Elysee di Paris, Rabu, 26 Oktober 2022. Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan bertemu di Paris dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz di tengah perbedaan antara dua tetangga dan sekutu utama Uni Eropa mengenai strategi, pertahanan, dan kebijakan ekonomi Uni Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, SHARM EL SHEIKH -- Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (7/11/2022) mendesak Amerika Serikat (AS), Cina, dan negara-negara kaya non-Eropa lainnya memberikan kompensasi adil untuk membantu negara-negara miskin menangani perubahan iklim. Macron juga meminta AS dan China meningkatkan upaya pengurangan emisi.

“Kami meminta Amerika Serikat dan China untuk meningkatkan pengurangan emisi dan bantuan keuangan," ujar Macron seperti dilaporkan Alarabiya.

Baca Juga

Macron mengatakan, negara-negara Eropa telah memberikan kompensasi kepada negara miskin untuk mengatasi dampak perubahan iklim. Karena itu, Macron mendesak negara-negara non-Eropa memberikan kompensasi.

“Tekanan harus diberikan kepada negara-negara kaya non-Eropa, dengan memberi tahu mereka, ‘Anda harus membayar bagian Anda yang adil’,” kata Macron.

Kompensasi dampak perubahan iklim terhadap negara-negara miskin menjadi salah satu pembahasan dalam konferensi iklim COP27 yang berlangsung di Mesir selama 13 hari. Para kepala negara berkembang meraih kemenangan kecil ketika para delegasi setuju untuk memasukkan masalah kompensasi keuangan untuk kerugian dan kerusakan akibat dampak perubahan iklim dalam agenda.

Hampir 100 kepala negara dan pemerintahan akan berbicara di COP27 pada Senin dan Selasa (8/11/2022). Tetapi Presiden China Xi Jinping tidak menghadiri konferensi tersebut. Sementara Presiden AS Joe Biden akan datang akhir pekan ini setelah pemilihan paruh waktu AS yang berlangsung pada Selasa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement