REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Timur mempercepat pembangunan Embung Kramat Jati di Jalan Dato Tonggara yang baru mencapai 32 persen.
Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan Suku Dinas (Sudin) Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur, Puryantomengatakan, pihaknya mengerahkan dua alat berat jenis ekskavator standar dan "long arm" di lokasi embungtersebut.
"Pembangunan embung ini terus kita kebut. Targetnya pada akhir Desember nanti pekerjaan rampung," kata Puryanto di Jakarta, Senin (7/11/2022).
Puryanto menambahkan, pengerahan alat berat itu untuk mengeruk lahan seluas kurang lebih 5.000 meter persegi (m2) dengan kedalaman tiga hingga empat meter. Dia mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi kendala pembuatan Embung KramatJati. Salah satunya adalah banyaknya sampah hasil pengerukan dan lokasi pembuangan terlalu jauh.
"Dahulunya ini adalah tempat pembuangan sampah sehingga hasil pengerukan banyak berupa sampah. Ini membuat sedikit lama pengerjaan," ujar Puryanto.
Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) membangun embung di wilayah RW 04, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, untuk mengatasi masalah banjir akibat luapan Kali Induk. Pembangunan embung itu dilakukan di atas lahan milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. Ada lima RW yang terselamatkan dari ancaman banjir yaitu RW 02, RW 03, RW 04, RW 07 dan RW 10.