Senin 27 May 2024 12:31 WIB

KI Jakarta Desak Pemkot Jaktim Buka Penyebab Banjir di Condet

Dewan menuding, PGC jadi pemicu banjir di Condet karena berdiri di gorong-gorong.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Banjir kerap terjadi di kawasan Condet, Jakarta Timur.
Foto: Antara/Syaiful Hakim
Banjir kerap terjadi di kawasan Condet, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta mendesak Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) bersikap tegas dan terbuka terkait penyebab terjadinya banjir di wilayah Condet. Ketegasan dan keterbukaan tersebut, kata Ketua Komisi Informasi (KI) DKI Jakarta Harry Ara Hutabarat menyangkut lokasi atau objek bangunan yang diduga menjadi penyebab terjadinya banjir di wilayah Condet.

"Wali Kota Jakarta Timur dan jajarannya selain tegas juga harus terbuka terkait perizinan apakah sudah sesuai peraturan atau belum," kata Harry di Jakarta, Jumat (27/5/2024).

Dia mengatakan, Pemkot Jaktim merupakan badan publik yang sudah meraih predikat Informatif pada tahun 2023. "Karena itu kami berharap Wali Kota Jakarta Timur dapat menerapkan UU Keterbukaan Informasi Publik secara maksimal," kata Harry.

Menurut Harry, informasi terkait antisipasi banjir dan penanganannya perlu didukung dengan adanya transparansi atau keterbukaan informasi publik mengenai kepatuhan perizinan mendirikan bangunan yang sesuai dan tidak menyalahi aturan. Harry mengatakan, bangunan liar yang diduga menjadi penyebab banjir di wilayah tersebut harus segera ditindaklanjuti, termasuk gedung yang dibangun di atas lahan pemda.

"Kalau saja Pemkot Jaktim sejak dulu mau terbuka dan tegas terhadap bangunan liar, mungkin saja, Condet menjadi wilayah yang bebas banjir," ujar Harry.

Dia pun mendorong agar Pemkot Jaktim segera mengevaluasi perizinan secara terbuka sesuai prinsip Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik termasuk terhadap bangunan PGC. Selain itu, juga membuat sejumlah kajian yang melibatkan masyarakat untuk menemukan solusi yang terbaik.

Tak hanya itu, kata Harry, manajemen PGC juga harus patuh dan berkomitmen menjalankan keputusan yang telah ditetapkan oleh Pemkot Jaktim. Keterbukaan dapat memudahkan badan publik mengurai semua masalah yang ada. "Semua ini tujuannya semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat luas, bukan untuk kepentingan pribadi atau korporasi tertentu," kata Harry.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua menyoroti banjir yang seringkali terjadi di Condet, Jaktim. Banjir di wilayah tersebut seakan menjadi langganan terutama ketika musim hujan.

Inggard menduga, salah satu penyebab dari terjadinya banjir yang terus-menerus di wilayah Condet diakibatkan karena maraknya bangunan liar termasuk pembangunan gedung Pusat Grosir Cililitan (PGC) yang tidak sesuai aturan.

Menurut politikus Partai Gerindra tersebut, PGC dibangun di atas gorong-gorong saluran air milik pemerintah daerah (pemda). Karena itu, Inggard mendorong pemda untuk membongkar saluran air sebagai jawaban dan solusi atas banjir yang terjadi di Condet.

Adapun Cililitan merupakan wilayah yang mempertemukan tiga sungai sekaligus meliputi sungai besar, yaitu Ciliwung dan dua anak sungainya yang mengalir ke Sungai Ciliwung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement