Selasa 08 Nov 2022 18:04 WIB

Kesan Akademisi Australia dari R20: Indahnya NU dan Pesantren, Inspirasi untuk Dunia   

R20 merupakan prakarsa Nahdlatul Ulama untuk dorong perdamaian dunia

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Sejumlah anggota delegasi pertemuan Religion 20 (R20) mengunjungi Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (5/11/2022). Delegasi lintas agama negara G20 Religion Forum (R20) mengunjungi Candi Prambanan yang bertepatan dengan ritual persembahyangan Tumpek Landep umat Hindu DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.  ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Sejumlah anggota delegasi pertemuan Religion 20 (R20) mengunjungi Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (5/11/2022). Delegasi lintas agama negara G20 Religion Forum (R20) mengunjungi Candi Prambanan yang bertepatan dengan ritual persembahyangan Tumpek Landep umat Hindu DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/wsj.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Malam Perpisahan Forum Religion of Twenty (R20) digelar di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Yogyakarta, pada Ahad (6/11/2022) malam.

Dalam kesempatan ini, Prof Greg Barton dari Universitas Deakin Australia menyampaikan bahwa Islam yang ada di Pulau Jawa dan NU sebagai motornya telah memberikan inspirasi bagi tokoh-tokoh agama dunia yang hadir pada Forum R20.

Baca Juga

Mengutip KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Prof Barton menyampaikan bahwa Tuhan tidak usah dibela karena dia sudah Mahasegalanya. Membela Tuhan dilakukan dengan membela orang yang diperlakukan tidak adil.

“Tuhan bilang, kita harus bertindak membantu yang miskin. Ini sudah dilakukan NU dan pesantren. Saya ikut bangga bahwa teman-teman asing bisa menyaksikan betapa indah NU dan dunia pesantren,” ujar dia dalam siaran pers resmi PBNU, Senin (7/11/2022).

“Ini inspirasi bagi kami semuanya,” ucap penulis buku Biografi Gus Dur itu yang langsung disambut gemuruh tepuk tangan.

Malam perpisahan yang indah itu, menurut dia, tidak mungkin mudah untuk dilupakan begitu saja. Sebab, malam tersebut telah menaruh kesan yang mendalam bagi segenap hadirin. Beruntung baginya dapat memperoleh kesempatan bisa mengenal NU dan Indonesia, serta pesantren.

Dia menjelaskan, Forum R20 bisa menjadi titik tolak untuk mencapai tujuan manusia global lebih harmonis dan rukun menjalani kehidupan bersama. “Indonesia maju ke depan dan sangat penting peran dan sumbangan agama lebih banyak dipahami,” pungkasnya.

Dalam acara yang sama, kesan yang mendalam juga dirasakan Zainab Zuwaij dari Kongres Islam Amerika. Dia sangat bahagia untuk dapat hadir kedua kalinya di pesantren yang didirikan KH Mufid Mas’ud ini. 

Dia menyampaikan, bahwa para tokoh yang hadir pada Forum R20 itu datang dari negara, akidah, hingga agama yang berbeda. Namun, ada titik temu yaitu kemanusiaan dan etika luhur.

Akhlak atau etika, menurutnya, merupakan dasar yang menjadi fondasi kehidupan. 

Adapun pokok dari akhlak adalah saling memahami, cinta, kasih, toleransi, saling memaafkan, serta menghormati mereka, baik dari akidahnya ataupun agamanya. Dia mengaku sangat senang dapat hadir di Forum R20 dan Pondok Pesantren Pandanaran. “Sangat senang. Insya Allah saya akan bertemu lagi dalam waktu dekat,” katanya. 

Diketahui, seetelah digelar di Bali selama dua hari pada 2-3 November lalu, Forum  R20 berlanjut ke Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 4-6 November 2022. 

Para tokoh agama yang menghadiri R20 kemudian diajak untuk mengunjungi sejumlah tempat peribadatan dan pusat studi keislaman, yaitu Candi Kimpulan di area kampus Universitas Islam Indonesia (UII), Candi Prambanan, Vihara Mendut, Candi Borobudur, dan Pondok Pesantren Sunan Pandanaran.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement