REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Pusat Statistik Sumatra Barat memaparkan tingkat pengangguran terbuka di Sumbar terus mengalami penurunan. Tercatat pada Agustus 2022 sebanyak 6,28 persen atau turun 0,24 poin dibandingkan periode yang sama pada 2021.
"Setelah pandemi Covid-19 saat ini terjadi perbaikan ekonomi ditandai meningkatnya jumlah pekerja dan menurunnya pengangguran terbuka," kata Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati di Padang, Rabu (9/11/2022).
Ia menyebutkan hingga Agustus 2022 jumlah penduduk usia kerja di Sumbar mencapai 4,14 juta orang dengan angkatan kerja sebanyak 2,87 juta orang. Untuk tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2022 di Sumbar mencapai 180,11 ribu orang.
"Penganggur tersebut masih didominasi oleh lulusan universitas 6,70 persen, lulusan SMK 6,69 persen, diploma 6,03 persen dan SMA 8,47 persen," ujarnya.
Ia memaparkan struktur lapangan kerja terbesar di Sumbar hingga Agustus 2022 masih didominasi oleh sektor pertanian yang mampu menyerap tenaga kerja hingga 939,75 ribu orang, perdagangan 543,34 ribu orang dan industri pengolahan 230,78 ribu orang.
Sementara berdasarkan daerah, pengangguran terbuka tertinggi berada di Padang sebanyak 11,69 persen, Kabupaten Padang Pariaman 6,60 persen. Yang terendah di Kabupaten Kepulauan Mentawai 1,39 persen.
Pada sisi lain jumlah penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 di Sumbar terus mengalami penurunan dari 313,85 ribu orang pada Agustus 2021 menjadi 65,28 ribu orang pada Agustus 2022. Saat Agustus 2021 jumlah penganggur akibat Covid-19 mencapai 31,57 ribu orang. Sementara pada Agustus 2022 turun menjadi 3,18 ribu orang.
Ia menjelaskan angkatan kerja adalah penduduk berusia 15 tahun atau lebih yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja. Sedangkan penganggur terbuka adalah masyarakat yang tidak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan usaha, atau tidak mencari kerja karena merasa tidak mungkin mendapatkannya. Serta mereka yang sudah punya pekerjaan tapi belum mulai bekerja.