Sabtu 12 Nov 2022 07:12 WIB

Meghan Trainor Berhasil Turunkan Berat Badan 60 Pound Pascamelahirkan

Meghan Trainor berusahan pertahankan berat badan idealnya demi kesehatan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Meghan Trainor berusahan pertahankan berat badan idealnya demi kesehatan.
Foto: EPA
Meghan Trainor berusahan pertahankan berat badan idealnya demi kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Meghan Trainor berbagi cerita tentang pengalamannya mengalami penurunan berat badan hingga 60 pound. Hal itu terutama setelah dia menyambut kelahiran bayi laki-lakinya, Riley.

"Yang terberat seperti lebih dari 200 pound ketika saya C-section, dia (bayi) keluar,” kata Trainor kepada ET Canada, seperti dikutip dari Fox News, Sabtu (12/11/2022). 

Baca Juga

Trainor mengaku hanya merasa tidak enak badan. Tentu melahirkan dengan operasi juga adalah hal baru baginya.

Dia tidak pernah dijahit, sehingga setelah mendapatkan bekas luka operasi caesar ini, Trainor merasa berada di tempat yang sangat gelap dan ingin berada di tempat yang lebih baik bagi putranya.

Trainor kemudian memutuskan semakin menjaga kesehatan. Selain mengelola berat badan, pelantun “Made You Look” itu juga memperhatikan kesehatan sang bayi.

"Saya berupaya setiap hari dan menantang diri saya sendiri. Saya seperti, ‘jika saya bisa selamat dari operasi caesar, saya bisa melakukan apa saja!' Saya sangat berdedikasi, dan saya mulai melihat berat badan turun seperti satu pekan pada satu waktu, satu pon,” kata dia lagi.

Trainor terus belajar agar semakin menyukai makanan sehat dan belajar porsi yang tepat. Penyanyi “Title” terus belajar agar otaknya sangat bahagia ketika dia berolahraga, sehingga merasa lebih baik dari sebelumnya.

Ketika ditanya tentang tingkat kepercayaan diri, Trainor mengibaratkan angkanya di atas delapan atau sembilan, yang artinya sempurna. Trainor menyambut Riley, buah hati dari suaminya Daryl Sabara, tahun lalu. 

Selama wawancara dengan People pekan lalu, Trainor membahas momen setelah kelahiran putranya.  Selama mengurus sang buah hati, dia kerap harus terjaga cukup lama. Trainor pernah frustrasi saat dokter tidak memberikan jawaban detil mengenai kapan kondisi Riley akan membaik.

"Sungguh membuat frustasi karena tidak mendapat jawaban. Tidak memiliki jawaban mengapa anak saya tidak bangun selama sepekan sangat membuat frustrasi,” tambah dia.

Trauma yang dialami membuat Trainor takut hamil lagi dan harus melalui situasi pascamelahirkan yang dianggap menakutkan. Meski demikian, Trainor juga mengatakan bahwa dia dan Sabara sedang mencoba untuk memiliki bayi lagi. Tentu harapannya juga adalah persalinan yang minim trauma.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement