Senin 14 Nov 2022 23:15 WIB

Filipina akan Kurangi Pembunuhan Dalam Operasi Anti-Narkoba

Di masa Duterte, sudah lebih dari 6.200 orang tewas dalam operasi anti-narkoba.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Kepala Kepolisian Nasional Filipina Jenderal  Rodolfo Azurin mengatakan pembunuhan dalam operasi anti-narkoba akan diminimalisasi.
Foto: EPA-EFE/FRANCIS R. MALASIG
Kepala Kepolisian Nasional Filipina Jenderal Rodolfo Azurin mengatakan pembunuhan dalam operasi anti-narkoba akan diminimalisasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Kepala Kepolisian Nasional Filipina Jenderal  Rodolfo Azurin mengatakan pembunuhan dalam operasi anti-narkoba akan diminimalisasi. Pemerintah yang baru fokus pada rehabilitasi dan edukasi, berbeda jauh dengan pemerintahan sebelumnya.

"Sebanyak mungkin kami ingin operasi tanpa darah," kata Azurin dalam forum virtual dengan wartawan asing, Senin (14/11/2022).

Azuri menambahkan meski penegak hukum masih dapat membela diri untuk memastikan keselamatan mereka. "(Tapi) kami menghindari membunuh tersangka," katanya.

Azurin mengatakan kebijakan perang terhadap narkoba pemerintah sebelumnya telah ditinjau ulang untuk menentukan apakah masih relevan atau tidak. Kemudian akan dilihat apakah perlu ada "penyesuaian tertentu" untuk memastikan operasi tetap berjalan efektif dan efesien.