REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Polandia akan mengambil alih aset raksasa energi Rusia, Gazprom. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pembangunan Polandia Waldemar Buda, dalam sebuah pernyataan lewat email.
Ia menambahkan, langkah tersebut berkaitan dengan 48 persen saham perusahaan energi Rusia ini di Europolgaz, yang memiliki bagian Polandia dari proyek pipa gas Yamal. Pemerintah, kata dia, akan memastikan keamanan infrastruktur penting yang digunakan untuk transit gas.
Pada September, Polandia memberlakukan sanksi terhadap Gazprom dan mengatakan asetnya akan dibekukan setelah pada April memberikan sanksi kepada 50 oligarki dan perusahaan Rusia, termasuk Gazprom. Hal itu dalam upaya meningkatkan tekanan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Rusia pada saat yang sama menghentikan ekspor gas ke Polandia setelah Warsawa menolak membayar dalam rubel. "Kami melakukan semua yang kami bisa untuk melawan agresi Rusia dan menghilangkan modal dan pengaruh Rusia, pengambilalihan tidak mungkin dilakukan di bawah konstitusi Polandia, maka kami memutuskan untuk menerapkan manajemen wajib," kata Buda seperti dilansir Reuters, Selasa (15/11/2022).
Sementara Europolgaz memiliki bagian Yamal Polandia sepanjang 684 kilometer. Pipa tersebut dioperasikan oleh perusahaan transmisi gas milik negara Polandia yaitu Gaz-System. Setelah Gazprom dikenai sanksi, operator jalur pipa tidak memiliki mitra dalam membuat keputusan penting terkait infrastruktur.