REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan protokol kesehatan sudah disusun dan disosialisasikan kepada delegasi dan head delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Hal itu disampaikan untuk merespons sejumlah kegiatan yang dilakukan dalam KTT G20 memperlihatkan kepala-kepala negara dan delegasi tak mengenakan masker di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
"Ada protokol kesehatan yang sudah disusun dan sudah disosialisasikan kepada delegasi dan head delegasi G20," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers, Rabu (16/11/2022).
Nadia menerangkan, setiap peserta diberi tahu bahwa syarat mengikuti suatu acara adalah paling tidak sudah divaksinasi Covid-19 sebanyak dua kali. Meski tidak ada kewajiban melakukan pemeriksaan PCR atau antigen, pada pelaksanaannya semua kegiatan harus melalui pemeriksaan PCR.
"Kita lihat pada pelaksanaannya semua kegiatan terutama yang melibatkan VVIP, head delegasi itu harus melalui pemeriksaan PCR. Sementara kegiatan-kegiatan lain itu beberapa kegiatan itu harus melakukan tes pemeriksaan antigen," ujar Nadia yang turut hadir pada KTT G20.
Menurut dia, hanya sedikit kegiatan seperti seminar-seminar atau workshop-workshop satelit yang tidak melakukan pemeriksaaan wajib pemeriksaan antigen. Namun, itu pun panitia tetap menyediakan tes antigen.
"Protokol kesehatan lainnya tentunya seperti kita sampaikan penggunaaan masker di dalam dan luar ruangan itu sifatnya pilihan. Tapi kita tetap imbau untuk tetap menggunakan masker," jelas Nadia.
Kemenkes juga menyiapkan upaya deteksi dini apabila ada delegasi, head delegasi, atau tamu VVIP lainnya yang merasa kurang sehat. Jika hal itu terjadi maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap yang bersangkutan.
"Deteksi dini tentunya terus kita siapkan kalau kemudian ada dari delegasi, head delegasi, atau pun tamu VVIP lainnya yang merasa kondisi kesehatannya kurang baik untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut," jelas dia.