REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis hasil survei terkini di mana mayoritas publik percaya bahwa KTT G20 yang berlangsung di Bali memberikan dampak positif pada pemulihan ekonomi nasional. Survei digelar pada 7-12 Desember 2022.
"Masyarakat yang masuk kategori cukup percaya mencapai 55,4 persen dan 18,2 persen yang masuk kelompok sangat percaya," kata peneliti utama Indikator Kennedy Muslim dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (16/11/2022).
Dia menjelaskan sebanyak 53,1 publik juga percaya pertemuan tersebut mampu menarik investasi dunia. Selain itu, 18,2 persen sangat percaya KTT G20 akan mendorong pemulihan ekonomi nasional dan sekitar 30,3 persen sangat percaya potensi Indonesia akan semakin dikenal oleh dunia.
"Sehingga semakin menarik minat investasi bagi dunia internasional," ujarnya.
Survei dilakukan pada rentang 7-12 November 2022, dengan menggunakan metode random digit dialing (RDD). RDD merupakan teknik pemilihan sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Adapun target populasi merupakan warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon seluler. Di dalam populasi nasional, ada sekitar 83 persen yang memenuhi kriteria tersebut.
Jumlah sampel sebanyak 1.207 responden didapat melalui proses pembangkitan nomor seluler secara acak dan proporsional dari setiap provinsi, tervalidasi, dan berhasil diwawancarai. Dengan asumsi simple random sampling, margin of error survei diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Diketahui, KTT G20 berlangsung pada pada 15-16 November 2022 di Bali. Indonesia telah menjadi Presidensi G20 setelah menerima dari Troika Italia pada 2021.
Presidensi G20 Indonesia mengangkat tema Recover Together, Recover Stronger. Sebanyak tiga isu prioritas, pertama arsitektur kesehatan, kedua transisi energi berkelanjutan, dan ketiga transformasi digital dibahas dalam Presidensi G20.