Kamis 17 Nov 2022 03:36 WIB

Virolog Sebut XBB dan BQ.1 tidak Lebih Mematikan, Ingatkan Pentingnya Vaksin Dosis Lengkap

Subvarian XBB dan BQ.1 memang lebih mudah menular.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Subvarian XBB terdeteksi di Indonesia.
Foto: Republika
Subvarian XBB terdeteksi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virolog dari Universitas Udayana Bali, Gusti Ngurah Kadek Mahardika mengatakan, XBB1 dan BQ.1 merupakan turunan dari  Omicron. Kemungkinan besar subvarian XBB1 dan BQ.1 lebih mudah menular.

"XBB1 dan BQ.1 adalah turunan Omicron. Turunan ini punya ciri molekuler yang bisa lebih transmisibel," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (16/11/2022).

Baca Juga

Ia menambahkan, turunan ini kelihatan kembali bermutasi, di mana ia kehilangan asam amino spike yang diperoleh virus Omicron yang merupakan asalnya. Terkait dua subvarian ini lebih mudah menular dibandingkan Omicron, ia mengakui kemungkinan besar bisa terjadi.

Namun, ia menegaskan dua turunan ini tidak lebih mematikan. Untuk mencegah penularan subvarian baru ini, ia meminta masyarakat segera mendapatkan vaksinasi Covid-19.

"Vaksinasi dua kali cukup. Kalau dua kali tak cukup dan kita perlu dosis penguat (booster) berulang-ulang, ada masalah dalam vaksin Covid-19," katanya.

Ia menambahkan, bahwa virus bersifat ringan maka tidak perlu khawatir dan cukup jalani vaksinasi Covid-19 dosis lengkap. Terkait menjalani protokol kesehatan (prokes) untuk menghindari penularan, menurutnya sebenarnya dari dulu tak ampuh, kecuali jika hanya diam di rumah.

Sebelumnya, terdapat 48 subvarian XBB maupun XBB1 yang ditemukan dari pemeriksaan pemantauan pengurutan keseluruhan genome (WGS), yang berasal dari DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Banten, dan Jawa Barat. Sementara, kasus BQ.1 dan BQ.1.1 melonjak hampir dua kali lipat di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement