Rabu 16 Nov 2022 17:38 WIB

Kemenkes: 25 Persen Kasus Konfirmasi Covid-19 Didominasi XBB dan BQ1

84 persen pasien yang dirawat itu belum melakukan vaksinasi booster.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, 84 persen pasien Covid-19 yang dirawat merupakan pasien yang belum melakukan vaksinasi booster.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, 84 persen pasien Covid-19 yang dirawat merupakan pasien yang belum melakukan vaksinasi booster.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, hampir 25 persen proporsi kasus konfirmasi Covid-19 saat ini didominasi oleh varian XBB dan BQ1. Masyarakat yang belum vaksin dosis satu, dua, maupun booster diharapkan segera melakukan vaksinasi untuk melindungi diri dari virus tersebut.

"Varian baru ini adalah XBB dan BQ1. Itu variannya dan saat ini sudah hampir 25 persen proporsi kasus konfirmasi itu didominasi oleh varian baru ini. Dan mungkin dalam waktu yang terus akan semuanya seperti halnya dulu BA4, BA5, mendominasi dan menggeser varian sebelumnya," ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Rabu (16/11/2022).

Baca Juga

Untuk itu, dia menekankan pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19 bagi seluruh masyarakat. Pemberian vaksin, kata dia, adalah upaya untuk memberikan antibodi agar seseorang mendapatkan kekebalan dari serangan virus Covid-19, termasuk varian baru sekalipun. 

Jika seseorang sudah divaksinasi terpapar maka gejala yang dirasakan akan lebih ringan dari orang yang tidak divaksinasi. "Agar apabila kena dengan virus, termasuk varian baru sekalipun, dia akan lebih ringan dari orang yang tidak divaksinasi. Begitu juga dengan yang di-booster. Kalau dia vaksin saja tanpa di-booster akan lebih kecil antibodinya daripada yang sudah di-booster," kata Syahril.

Berdasarkan data kajian Kemenkes satu bulan terakhir menunjukkan, ada sekitar 10 ribu pasien Covid-19 yang dirawat dengan kriteria sedang, berat, dan kritis. Sebanyak lima persen masuk ruang intensive care unit (ICU), sementara 95 persen sisanya di ruang non-ICU.

Dari data yang sama, 84 persen pasien yang dirawat itu adalah pasien yang belum melakukan vaksinasi booster. Dari jumlah tersebut, 50 persennya adalah pasien yang belum divaksinasi. 

Data tersebut juga menunjukkan banyak pasien yang dirawat belum vaksinasi booster. "Pesan dari ini semua, orang yang masuk di rumah sakit, dirawat, itu tinggi loh karena tidak di-booster," jelas Syahril.

Kemenkes juga melakukan kajian terhadap angka meninggal dunia yang dihubungkan dengan vaksinasi. Di mana, dari 1.373 orang yang meninggal dunia akibat Covid-19, 74 persennya belum melakukan booster dan 50 persen dari angka itu belum divaksinasi.

"Satu lagi, dalam penelitian itu, atau kajian dari Kemenkes mengatakan, hampir 52 persen pasien yang dirawat itu adalah usia lanjut. Jadi, usia lanjut kemudian tidak divaksinasi atau booster, maka itu mempunyai risiko tinggi sekali," kata dia.

Melihat data tersebut, Kemenkes berharap masyarakat dapat melakukan vaksinasi, baik dosis pertama, kedua, maupun booster. Dengan begitu, setiap individu dapat terlindungi dari virus Covid-19. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement