Jumat 18 Nov 2022 18:47 WIB

65,96 Juta Jiwa Telah Mendapat Vaksin Dosis Ketiga

Warga Indonesia yang telah mendapat vaksin dosis pertama sudah menyentuh 205.292.523.

Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke warga (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan sebanyak 65.960.895 jiwa telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau mengalami penambahan harian sebanyak 116.437 jiwa pada Jumat (18/11/2022) hingga pukul 12.00 WIB. Adapun mereka yang telah mendapat vaksin dosis kedua pada Jumat bertambah 35.169 jiwa, sehingga total menjadi 172.182.185 jiwa sejak program vaksinasi digulirkan. 

Sementara penduduk Indonesia yang telah mendapat vaksin dosis pertama sudah menyentuh 205.292.523 jiwa atau bertambah 10.759. Mereka yang telah mendapat vaksinasi dosis keempat, utamanya tenaga kesehatan, sudah mencapai 714.888 atau mengalami penambahan sebanyak 5.505 jiwa. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi bagi 234.666.020 jiwa.

Baca Juga

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa penggunaan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri yang telah diresmikan akan mendukung Indonesia untuk memenuhi kebutuhan booster di dalam negeri.

"Diresmikannya penggunaan vaksin dalam negeri yakni Indovac dan Inavac akan mencukupi kebutuhan booster Covid-19," ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril.

Ia menambahkan, saat ini pemerintah juga masih memiliki persediaan sekitar enam juta vaksin Covid-19 yang akan memenuhi kebutuhan vaksin booster di Indonesia. Syahril meminta masyarakat untuk menyegerakan melakukan vaksinasi hingga dosis lengkap agar dapat memproteksi diri di tengah kenaikan kasus yang terjadi saat ini.

Sementara itu, Maarif Institute menilai peluncuran vaksin Covid-19 IndoVac dapat mengatasi pandemi di Indonesia dan meningkatkan kedaulatan kesehatan nasional melalui sediaan biologis yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan masyarakat dari penyakit yang menyerang saluran pernapasan tersebut.

"Keberhasilan ini jangan sampai mengendurkan semangat untuk menjadikan Indonesia berdaulat di bidang kesehatan," kata Peneliti Senior Maarif Institute Endang Tirtana.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement