REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS) hari ini menyampaikan bahwa Israel telah menahan lebih dari 750 anak-anak Palestina sejak awal tahun ini. Pengumuman ini disampaikannya dalam rangka menandai Hari Anak Sedunia yang jatuh pada Minggu 20 November besok.
Sebanyak 160 anak di bawah usia 18 tahun menjalani hukuman di penjara Israel, termasuk tiga anak perempuan, dua di antaranya berusia 16 tahun dan yang ketiga 17 tahun, dan lima ditahan dalam penahanan administratif tanpa dakwaan atau persidangan dan hanya berdasarkan bukti rahasia.
Dilansir dari Wafa pada Sabtu (19/11), PPS mengatakan dalam laporannya bahwa sebagian besar anak mengalami segala macam penyiksaan fisik dan psikologis selama penahanan mereka yang melanggar perjanjian dan konvensi internasional tentang hak-hak anak.
PPS mengatakan bahwa sidang pengadilan Israel dijadwalkan besok untuk Hussein Zubeidat yang berusia 14 tahun, dari kota Bani Naim, sebelah timur kota Hebron di Tepi Barat selatan.
Zubeidat merupakan seorang siswa kelas sembilan, ditahan ketika dia berada di dekat pemukiman ilegal Kiryat Arba di kota Hebron yang diduduki dan tentara memukuli dan menelanjangi pakaiannya serta menerbitkan gambar dan video anak itu tanpa pakaiannya.