REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengungkapkan, gempa susulan yang terjadi di wilayah Kabupaten Cianjur terjadi 117 kali hingga pukul 06.00 Wib, Selasa (22/11/2022). Ratusan orang meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 di Cianjur, Senin (21/11/2022).
"Gempa susulan sampai 22 November 2022 pukul 06.00 Wib terjadi 117 gempa, tidak ada gempa susulan sejak 05.30 WIB," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu melalui keterangan resmi yang diterima, Selasa (22/11/2022). Dia mengatakan, magnitudo terbesar pada gempa susulan yaitu 4,2 dan terkecil magnitudo 1,5.
Sebelumnya, jumlah warga yang meninggal dunia akibat gempa Cianjur bertambah banyak menjadi 162 orang. Dari ratusan orang korban tersebut mayoritas anak-anak.
"Setelah koordinasi selama satu jam dalam penanganan bencana, pertama kejadian gempa pukul 13.20 WIB berlangsung tidak lama 30 detik di bawah satu menit," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau sering disapa Kang Emil kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022) malam.
Selain gubernur hadir mendampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana, Bupati Cianjur Herman Suherman dan lain sebagainya. Emil menuturkan, pusat dampak luar biasa berada di Kecamatan Cugenang karena daya rusaknya luar biasa.
"Tercatat 162 meninggal dunia dan 326 luka-luka mayoritas patah tulang berhubungan karena tertimpa bangunan roboh," ungkap dia.
Selain itu ada sebanyak 13.784 pengungsi yang akan disebar 14 titik pengungsian. Rumah rusak 60 persen hingga 100 persen mencapai 2.345 unit.