Rabu 23 Nov 2022 01:47 WIB

Diterpa Isu Impunitas Pangeran MbS, Bagaimana Nasib Hubungan AS-Saudi?

Menlu Antony Blinken angkat bicara soal kelanjutan hubungan AS-Saudi

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Ilustrasi.
Foto: AP/Wason Wanichakorn
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada Selasa (22/11/2022) hubungan negaranya dengan Arab Saudi masih ditinjau. Hal ini merujuk pada keputusan pemerintah tentang kekebalan hukum Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) terkait gugatan atas pembunuhan Jamal Khashoggi.

Blinken yang tengah berada di Qatar untuk dialog strategis mengatakan keputusan itu tidak berdampak pada hubungan dengan Riyadh. Ia mengatakan tidak ada rencana bagi Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mengunjungi AS.

Baca Juga

Pemerintahan AS pada Kamis pekan lalu memutuskan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memiliki kekebalan atau impunitas terkait gugatan atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Pemerintah mengatakan posisi senior putra mahkota yang merupakan penguasa de facto Arab Saudi telah melindunginya dari gugatan yang diajukan oleh tunangan Khashoggi dan kelompok hak asasi yang didirikan Khashoggi, Democracy for The Arab World Now (DAWN).

Departemen Luar Negeri AS pada Kamis menyebut seruan pemerintah untuk melindungi putra mahkota Saudi dari pengadilan AS dalam pembunuhan Khashoggi adalah murni keputusan hukum. Seorang hakim federal di Washington telah memberikan tenggat waktu kepada pemerintah AS hingga Kamis tengah malam untuk menyatakan pendapat atas klaim pengacara putra mahkota bahwa kedudukan pejabat tinggi MBS membuatnya kebal secara hukum dalam kasus tersebut. Pemerintahan Biden juga memiliki opsi untuk tidak menyatakan pendapat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement