REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat tak ada kerusakan tambahan akibat gempa susulan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi pada Jumat dini hari.
Kepala BNPB Suharyantodi Cianjur, Jumat mengatakan kemungkinan ada rumah bertambah tingkat kerusakannya akibat gempa susulan tersebut. Namun menurutnya gempa susulan berkekuatan 4,1 magnitudo itu tidak membuat angka rumah rusak bertambah.
"Mungkin ada yang tadinya memang sudah rusak, digoyang lagi ada yang rusak, tapi tidak menambah jumlahnya, dan tidak menambah korban" kata Suharyanto.
Adapun pada Jumat dini hari, pukul 01.44 WIB terjadi gempa susulan berkekuatan 4,1 magnitudo. Kemudian sejumlah gempa susulan pun terjadi hingga sekitar pukul 04.00 WIB, tetapi kekuatannya lebih kecil.
"Memang kita laksanakan asesmen terus, pendataan terus, jadi tim lagi turun terus di jalan, nanti pada suatu titik setelah tanggap darurat selesai, baru bisa jelas lah itu, berapa rumah yang rusak berat, rusak sedang, rusak ringan," kata dia.
Sejauh ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat ada sebanyak 58.049 rumah yang mengalami kerusakan. Di antaranya rumah rusak ringan sebanyak 20.367 unit, rumah rusak sedang sebanyak 12.496 unit, dan rumah rusak berat sebanyak 25.186 unit.
Kemudian tercatat ada 146 desa dari 16 kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdampak gempa. Dan pada Jumat, tercatat ada sebanyak 310 orang meninggal dunia akibat gempa bumi pada Senin (21/11) di Cianjur.