REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laksamana Yudo Margono masih menjadi satu-satunya nama yang diajukan oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Panglima TNI. Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menilai, tidak akan ada banyak perubahan terjadi.
Da berpendapat, di DPR sendiri pada periode-periode sebelumnya bila sudah ada satu nama yang dikirimkan Presiden Jokowi tentu akan dijalankan sesuai dengan mekanisme. Kalaupun ada pandangan-pandangan mengenai nama tersebut sah-sah saja.
Tapi, dia menilai, nantinya bila ada hal-hal yang mungkin ingin ditanyakan bisa dipertegas di proses fit and proper test. Dasco melihat, semua akan dijalankan sesuai dengan mekanisme yang ada dan sejauh ini belum terlihat ada perubahan.
"Sampai saat ini kita belum memonitor adanya dinamika-dinamika yang terjadi," kata Dasco, Rabu (30/11).
Terkait saat ini baru satu nama calon yang diajukan, ia merasa, itu tidak perlu dipermasalahkan. Terlebih, ini merupakan wewenang dari Presiden Joko Widodo dan seperti pada periode-periode sebelumnya yang diajukan memang cuma satu nama.
"Jadi, saya pikir kalau sekarang satu nama juga, tidak perlu dipermasalahkan," ujar Dasco.
Soal sosok nama Yudo yang dicalonkan, dia menekankan, tiga kepala staf baik darat, laut dan udara sama-sama memenuhi kriteria. Dasco mengingatkan, tiga kepala staf tersebut merupakan yang terbaik dari institusi masing-masing.
Namun, lanjut Dasco, kembali lagi kepada Presiden Joko Widodo selaku panglima tertinggi yang memiliki hak prerogatif untuk memilih sesuai kebutuhan yang dirasa ada saat ini. Yang mana, pilihan itu jatuh kepada nama Yudo Margono. "Kita mesti hormati," kata Dasco.
Dia mengingatkan, Panglima TNI yang baru harus menjelaskan secara sistematis peran serta atau peran aktif TNI dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Termasuk, atas dampak ekonomi global ke depan yang tidak bisa dihindari.
Sebab, Dasco melihat, dampak ekonomi global tersebut memang akan dirasakan semua negara-negara dunia, tanpa kecuali. Karenanya, tantangan ke depan dari sosok Panglima TNI yang baru nantinya agar bisa memberikan kontribusi TNI.
"Terutama, dalam turut serta mengantisipasi hal-hal tersebut," ujar Dasco.