Jumat 02 Dec 2022 12:02 WIB

Wasit Wanita Muslim Inggris Pertama: Wasit Wanita Dibutuhkan di Semua Level Pertandingan

Ia berharap Piala Dunia 2022 meningkatkan hak-hak perempuan.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Wasit perempuan Muslim pertama Inggris, Jawahir Roble. Wasit Wanita Muslim Inggris Pertama: Wasit Wanita Dibutuhkan di Semua Level Pertandingan
Foto: Alternative Africa
Wasit perempuan Muslim pertama Inggris, Jawahir Roble. Wasit Wanita Muslim Inggris Pertama: Wasit Wanita Dibutuhkan di Semua Level Pertandingan

REPUBLIKA.CO.ID, QATAR -- Jawahir Roble merupakan wasit Muslim wanita pertama di Inggris pada 2020. Ia menyebut keberadaan wasit wanita sangat dibutuhkan di semua level sepak bola.

Wanita berusia 27 tahun itu membuat sejarah ketika menjadi wasit Muslim wanita pertama di Inggris. Dia bermimpi memimpin pertandingan Piala Dunia atau Liga Premier sendiri.

Baca Juga

Dia pun berterima kasih kepada Stephanie Frappart yang membuka jalan untuk wasit perempuan. JJ, nama panggilan akrabnya, mengatakan dia tidak bisa melihat apa pun yang menahannya kini.

"Saya tahu jika saya terus berolahraga, saya akan mendapatkannya. Tidak ada yang menghentikan langkah saya sekarang," ucap dia dikutip di BBC, Jumat (2/12/2022).

JJ baru berusia 10 tahun ketika dia pindah ke London sebagai pengungsi bersama keluarganya setelah melarikan diri dari perang saudara di Somalia. Dia tumbuh mencintai sepak bola setelah tinggal sangat dekat dari Stadion Wembley dan awalnya bermimpi bermain sendiri.

"Jika Anda seorang wasit, Anda memiliki kursi terbaik di lapangan. Itu masih membuat saya tetap terlibat dalam sepak bola," lanjutnya

JJ mengatakan dia memiliki jalan panjang sebelum dia menjadi wasit pertandingan liga teratas. Terkait perjalanan kariernya selama ini, ia menyebut apa yang ia alami bukanlah awal yang buruk.

Ia merasa saat ini masih berada dalam perjalanan untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Kemungkinan hal ini membutuhkan waktu sedikit lebih lama, namun jaraknya tidak lagi terasa terlalu jauh.

JJ pun berharap turnamen ini akan meningkatkan hak-hak perempuan di negara tuan rumah Qatar. Negara Teluk yang mengikuti hukum Islam yang ketat ini telah banyak dikritik karena larangan hubungan sesama jenis, hak-hak perempuan dan perlakuannya terhadap pekerja migran.

"Itu membuatku merasa sedih. Tapi kami telah melihat banyak suporter wanita di stadion dan saya berharap mereka berubah pikiran dan mendukung wanita," ucap JJ.

Untuk saat ini, dia ingin menginspirasi lebih banyak perempuan untuk terlibat dalam wasit dan olahraga. Ia menyebut hal ini bukan lagi tentang pria atau wanita, tetapi tentang siapa pun yang bekerja keras dan berpegang teguh pada impian mereka dan mewujudkannya.

Wasit lainnya, Stephanie yang berasal dari Prancis, didampingi oleh asisten wasit Neuza Back dari Brasil dan Karen Diaz Medina dari Meksiko, turut beraksi di Stadion Al Bayt, Qatar dalam Piala Dunia 2022. Bersama-sama, mereka akan membentuk tim wasit di lapangan yang semuanya wanita pertama dalam sejarah turnamen Piala Dunia.

Diwawancara terpisah, Stephanie mengatakan adalah perkembangan yang baik tidak hanya untuk wasit, tetapi juga untuk wanita. Ia menyebut wanita bisa mengambil lebih banyak tanggung jawab dalam masyarakat, dalam industri.

"Merupakan pertanda baik untuk melihat wanita di Piala Dunia pria," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement