REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amir Faisal, Founder Perfekto untuk Indonesia
Erick Thohir menjadi salah seorang yang meraih suara tertinggi dalam survei elektabilitas cawapres yang dibuat oleh Indikator Politik Indonesia. Ia berada di atas sejumlah nama-nama besar, yakni Khofifah, Andika, Puan, Risma, Susi, Mahfud MD, Airlangga dan beberapa nama lainnya.
Hal ini bisa dikatakan tidak mengejutkan jika melihat track record dan prestasi Erick Thohir selama bergabung dalam kabinet Jokowi. Meskipun baru tiga tahun lebih di pemerintahan namun Erick telah mendapatkan kepercayaan publik yang begitu besar.
Kinerjanya dalam mengurus BUMN mendapatkan nilai positif dari masyarakat, terutama keberanian Erick dalam membongkar kasus-kasus korupsi di BUMN dan kontribusi nyatanya dalam penanganan pandemi Covid-19. Meningkatnya elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres karena publik juga melihat sosok Erick Thohir sebagai salah seorang pejabat pemerintah yang memiliki kedekatan dan komunikasi yang sangat baik dengan berbagai lapisan masyarakat.
Buktinya dalam survei elektabilitas cawapres tersebut pemilih Erick Thohir kebanyakan dari kalangan pemilih kota, anak muda, Nahdlatul Ulama (NU), dan nonmuslim. Dukungan besar dari anak muda baik di kalangan milenial dan gen Z untuk Erick Thohir tentunya lahir karena kedekatan dan komitmen Erick yang besar untuk kemajuan generasi muda Indonesia, terlihat dari BUMN yang saat ini diisi oleh anak-anak muda berprestasi dan berbakat. Sehingga publik menilai Erick Thohir sebagai sosok yang membawa harapan baru kepada generasi muda agar dapat berkembang dan maju.
Selain itu, Erick Thohir dinilai sebagai sosok pemimpin modern, ia berpikir dan bertindak out of the box dan berani melakukan eksekusi, nyaris hampir sama dengan Presiden Jokowi. Sebagaimana pemimpin modern yang agile, Erick Thohir cukup tangkas untuk mengubah keadaan dan memberi contoh bagi orang lain agar ikut berubah, ia cepat, gesit dan adaptif dalam menjawab berbagai permasalahan dan tantangan, seperti yang dilakukannya di BUMN.
Kerja sama yang baik, analitis, kreatif, dan inovatif mendefinisikan kepemimpinan modern saat ini dan itulah yang dinilai publik ada pada Erick Thohir. Ia mampu menunjukkan kepemimpinan yang merangkul seluruh elemen dan mendorong timnya untuk aktif.
Selain itu, para generasi milenial juga melihat Erick Thohir sebagai seorang pemimpin yang growth mindset, sehingga kita bisa melihat bagaimana BUMN saat ini berlomba-lomba menampilkan inovasinya dan diharuskan mengikuti kemajuan teknologi saat ini. Erick Thohir mampu membangunkan sejumlah BUMN yang selama ini tertidur lelap.
Meningkatnya elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres, karena publik melihat kiprah Erick Thohir di pemerintahan yang terlihat fokus dan sibuk menjalankan tugasnya sebagai seorang menteri yang profesional. Mantan presiden Inter Milan ini tidak terjebak dengan berbagai konflik-konflik politik.
Melejitnya Erick Thohir di bursa cawapres juga dipengaruhi sosoknya yang mengakomodir pemilih muslim dan non muslim. Sebagai sosok yang berkiprah di internasional dan nasional Erick Thohir sering melibatkan para lintas agama. Di BUMN dia juga menggandeng NU dan Muhammadiyah serta kelompok lintas agama lainnya, hal ini lah yang membuat dirinya diterima di semua kalangan agama.
Sebagai seorang muslim Erick Thohir juga masuk dalam 500 tokoh muslim berpengaruh dunia. Hal itu menunjukkan posisi ketokohannya yang cukup kuat dalam dunia Islam. Ditambah dengan peran Erick Thohir dalam penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Internasional Para Pemimpin Agama atau R20 Indonesia, sehingga wajar bila Erick akhirnya bisa menjadi representasi pemilih muslim.
Peluang Erick Thohir dalam bursa cawapres saat ini memang sangatlah besar, ia menjadi sosok yang sangat ideal dan potensial. Sebagai wajah baru dalam perpolitikan Indonesia, elektabilitas Erick terus menunjukkan peningkatan dan bisa semakin tinggi jika telah resmi dicalonkan nantinya. Apalagi dalam survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan nama-nama yang lainnya mengalami penurunan elektabilitas, ini akan membuat kans kemenangan Erick Thohir menjadi lebih besar.
Yang menjadi catatan adalah pemilih pada Pilpres 2024 nanti diprediksi 60 persennya adalah generasi milenial dan gen Z. Tentu ini akan membuka kans besar bagi Erick Thohir yang memiliki basis massa di kalangan itu.