Rabu 07 Dec 2022 22:29 WIB

AHY: Demokrat Pertahankan Koalisi Perubahan pada Pemilu 2024

AHY enggan berkomentar lebih jauh soal posisi dirinya pada Pemilu 2024.

Red: Andi Nur Aminah
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Foto: dok. Partai Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) menegaskan bahwa partai ini tetap menjalin dan mempertahankan koalisi perubahan dengan Partai NasDem dan PKS pada Pemilu 2024. "Saya ingin menyampaikan bahwa kami ingin meyakinkan bahwa poros atau koalisi perubahan tetap terus dilakukan dengan NasDem dan PKS sehingga bisa menambah semangat bagi masyarakat yang ingin merasakan perubahan," katanya di Kupang, Rabu (7/12/2022).

AHY menyampaikan itu usai melantik Ketua DPC dari 22 kabupaten/kota yang dilakukan di GOR Oepoi Kupang dan disaksikan sejumlah pendukung AHY. AHY enggan berkomentar lebih jauh soal posisi dirinya pada Pemilu 2024 apakah menjadi capres atau cawapres jika Anies Baswedan resmi jadi capres.

Baca Juga

Menurut dia, saat ini masih terus dibicarakan secara intensif baik dengan NasDem dan PKS. Namun yang dia tekankan bahwa koalisi perubahan itu tidak hanya hadir untuk mengikuti Pemilu 2024 tetapi ingin memenangkan Pemilihan Presiden 2024.

"Kami berterima kasih kepada sejumlah partai yang telah memberikan tawaran-tawaran dan kami selalu menjalin hubungan yang baik tersebut. Tetapi kami (AHY dan Anies, Red), selama ini selalu berkomunikasi dengan baik untuk mewujudkan suatu perubahan," ujar dia.

Terkait pelaksanaan pelantikan sejumlah Ketua DPC Partai Demokrat yang tersebar di 22 kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur (NTT), AHY berpesan agar kader partai harus merebut kemenangan pada Pemilu 2024.

"Setelah dilantik, maka para pengurus harus segera menjalankan mesin partai dengan baik dari tingkat DPD, DPC hingga PAC dan ranting. Pastikan dan rapatkan bagaimana menyongsong kemenangan pada pemilu mendatang," tegas AHY.

AHY berharap Partai Demokrat dapat kembali duduk di pemerintahan, baik sebagai capres/cawapres dan kursi menteri. Menurut dia, apabila hal itu terwujud, maka keinginan untuk menyejahterakan rakyat dapat dijalankan dengan baik.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement