Kamis 08 Dec 2022 12:45 WIB

BNPT Jelaskan Alasan Pelaku Terorisme Targetkan Polisi 

Kelompok terorisme menganggap kepolisian sebagai garda terdepan ancaman.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ratna Puspita
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar meninjau Polsek Astana Anyar pascaledakan bom bunuh diri, Kamis (8/12/2022).
Foto: Istimewa
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar meninjau Polsek Astana Anyar pascaledakan bom bunuh diri, Kamis (8/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan beberapa peristiwa teror yang terjadi banyak menyasar kantor kepolisian. Aksi terorisme yang menyasar kepolisian di antaranya terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/2022). 

Menurut Boy, kelompok terorisme menganggap kepolisian sebagai garda terdepan yang menghadirkan ancaman bagi mereka. “Mereka selalu mengingat proses penegakan hukum yang dilakukan terhadap kelompok jaringan terorisme adalah unsur kepolisian," katanya usai meninjau Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Kamis (8/12/2022).

Baca Juga

Secara psikologis, ia mengatakan, pelaku teror menjadikan unsur kepolisian sebagai target balas dendam. Karena itu, ia mengimbau, aparat kepolisian agar waspada terhadap masalah tersebut. 

Boy mengatakan, ia mengutuk keras peristiwa ledakan bom bunuh diri yang menyebabkan satu polisi meninggal dunia. Boy mengatakan, ia sangat menyesalkan aksi teror kembali terjadi di negeri ini. 

Ia juga menyatakan belasungkawa kepada korban meninggal dunia dan luka pada kejadian ini. "Ini tentu sangat kita sayangkan terjadi, apalagi kembali ada yang gugur," katanya. 

Ia menuturkan, aktivitas teror yang terjadi merupakan ideologi berbasis kekerasan yang berbahaya dan harus segera diantisipasi. Upaya pencegahan dan menangkal ideologi itu harus melibatkan semua pihak masyarakat. 

"Karena ini menyebar luasnya cepat sekali seperti penyebarluasan virus dan sangat berbahaya," katanya. 

Boy melanjutkan, BNPT sedang melakukan proses penyelidikan dan penyidikan pada kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. Termasuk kelompok-kelompok yang terlibat dalam jaringan tersebut. "Kami terus menyelidiki ke arah itu dan beberapa kegiatan dari yang bersangkutan sekarang ini masih terus di-profiling," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement