REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Lampung mengatakan bahwa stok telur di daerahnya mencapai 13.501 ton sehingga aman untuk menjawab kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun. "Persediaan telur untuk Natal dan Tahun Baru di Provinsi Lampung saat ini aman, sebab ketersediaannya lebih dari cukup," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Marwati, di Bandarlampung, Sabtu (10/12/2022).
Ia mengatakan saat ini tercatat ketersediaan telur yang ada di daerahnya ada sebanyak 13.501 ton. "Ketersediaan telur yang ada di sini sebanyak 13.501 ton dan kebutuhan kita hanya 8.023 ton jadi untuk memenuhi konsumsi masyarakat pada Natal dan Tahun Baru masih mencukupi," katanya.
Menurut dia, masyarakat diharapkan jangan khawatir dengan ketersediaan telur di pasaran, sebab ada surplus telur sebanyak 5.478 ton. "Masyarakat diharapkan tidak khawatir untuk ketersediaan, namun memang mengenai kenaikan harga telur ada beberapa penyebabnya seperti adanya bantuan sosial langsung yang menggunakan telur, lalu kenaikan BBM juga mempengaruhi," ucapnya.
Dia melanjutkan selain itu adanya kenaikan harga pakan di sejumlah kabupaten juga ikut serta mempengaruhi kenaikan harga telur di pasaran. "Kenaikan harga telur ini nanti akan ditindaklanjuti oleh Badan Pangan Nasional dengan tentunya bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Provinsi Lampung agar segera stabil, sebab untuk ketersediaannya semua aman karena ada surplus di sini," ujar dia lagi.
Sebelumnya berdasarkan data pusat informasi harga pangan strategis nasional (PIHPS) harga telur di Provinsi Lampung dalam lima hari terakhir mengalami kenaikan harga dengan rerata harga Rp 30.900 per kilogram, dari harga normal Rp 26 ribu per kilogram.