Ahad 11 Dec 2022 22:19 WIB

Dosen dari 78 Perguruan Tinggi Kolabrasi dengan 78 Profesor Kelas Dunia

Profesor kelas dunia berasal dari 22 negara.

Rep: Kampus Republika/ Red: Partner
.
Foto: network /Kampus Republika
.

Penerima program World Class Professor (WCP) 2022 berasal dari 54<a href= perguruan tinggi negeri dan 24 perguruan tinggi swasta. Foto : unesa" />
Penerima program World Class Professor (WCP) 2022 berasal dari 54 perguruan tinggi negeri dan 24 perguruan tinggi swasta. Foto : unesa

Kampus—Sebanyak 78 perguruan tinggi Indonesia berkolaborasi dengan 78 profesor kelas dunia dalam World Class Professor (WCP) 2022, Jumat (9/12). WCP merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) sejak tahun 2017.

Dosen penerima program WCP berkolaborasi dengan profesor kelas dunia dari berbagai perguruan tinggi ternama baik dari dalam maupun luar negeri untuk mempublikasikan karyanya pada jurnal internasional bereputasi tinggi dan mengundang profesor mitra sebagai visiting profesor ke perguruan tinggi di Indonesia. Sebaliknya, dosen juga diberikan kesempatan untuk berkunjung sebagai visiting scholar pada institusi WCP, baik di dalam maupun luar negeri.

Pada tahun ini, penerima program WCP berjumlah 78 perguruan tinggi. Sebanyak 54 di antaranya merupakan perguruan tinggi negeri dan 24 merupakan perguruan tinggi swasta. Sementara 78 profesor kelas dunia berasal dari 22 negara. Jumlah perguruan tinggi yg terlibat dalam program ini mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek Mohammad Sofwan Effendi mengatakan WCP diselenggarakan agar dosen dapat berinteraksi dengan profesor ternama dan unggul, sehingga bisa meningkatkan kehidupan akademis, kompetensi, kualitas, serta berkontribusi bagi pengembangan iptek dan penguatan sistem inovasi nasional. Menurut Sofwan program ini perlu diperkuat dan diperluas dengan melibatkan lebih banyak profesor unggul Indonesia daripada mitra luar negeri.

“Kita angkat citra profesor unggul dalam negeri agar bisa diakui, sejajar, serta memiliki jaringan yang luas dengan profesor kelas dunia lainnya. Oleh karena itu, outcomes program ini tentu bukan publikasi semata, namun inovasi yang mempunyai dampak besar bagi peningkatan daya saing bangsa. Selain itu, salah satu tugas professor itu sambil menghasilkan profesor baru, juga meluluskan mahasiswa doktor di bidang yang ia tekuni ” ujar Sofwan.

Hingga seminar ini diselenggarakan, luaran wajib yang telah dihasilkan dari program WCP tahun 2022 adalah 78 artikel dengan status under review, 2 accepted, dan 1 published. Di samping itu, beberapa luaran tambahan yang dihasilkan di antaranya, 41 kegiatan capacity building, 3 double degree, 2 joint degree, 29 joint supervision atau external examiner, 45 modul pembelajaran, 107 materi workshop, 16 draft pengembangan kurikulum, dan 7 draft manual/SOP (Standar Operasional Prosedur) laboratorium. Luaran wajib tersebut pada akhir program diharapkan dapat meningkat dari yang semula under review menjadi accepted bahkan published.

Dalam kegiatan ini berlangsung pula pameran dalam bentuk poster dari hasil riset kolaborasi yang dilakukan oleh dosen dan profesor Indonesia dengan profesor dari luar negeri. Selain itu kegiatan ini diikuti dengan seminar dengan menampilkan pembicara dari WCP seperti Prof Tadashi Adachi dari Sophia University, Prof Ahmad Abu Siada dari Curtin University, dan Prof Abdul Rohman dari Universitas Gajah Mada.

Baca juga :

Dua Profesor IPB Masuk Top 100 Ilmuwan Terbaik Asia Bidang Marketing

Universitas Syiah Kuala Kukuhkan Tiga Profesor Baru

Overthinking, Apa itu ? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya dari Dosen IPB University

Merasa Insecure ? Begini Tips Menghadapinya dari Dosen Psikologi UGM

Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id.Silakan sampaikan masukan, kritik, dan saran melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com

sumber : https://kampus.republika.co.id/posts/192289/dosen-dari-78-perguruan-tinggi-kolabrasi-dengan-78-profesor-kelas-dunia
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement