REPUBLIKA.CO.ID, LIMA - Sedikitnya 20 orang terluka saat pengunjuk rasa dan polisi bentrok di kota Andahuaylas, Peru selatan di Andes selama akhir pekan lalu. Aksi demonstrasi massa dipicu oleh penangkapan mantan presiden Pedro Castillo setelah pemakzulannya.
Kantor Ombudsman mengatakan di Twitter bahwa pihaknya tengah memantau untuk memverifikasi perawatan untuk korban terluka di rumah sakit. Dikatakan sejumlah orang telah ditahan tetapi tidak mengatakan berapa banyak.
Dilansir CNN International, Kantor Ombudsman menegaskan kembali seruan kepada penduduk untuk tidak menggunakan cara-cara kekerasan selama protes. Pihaknya juga meminta Kepolisian Nasional bahwa "setiap tindakan untuk memulihkan ketertiban umum harus dilakukan dalam kerangka hukum penggunaan kekuatan."
Sementara itu, polisi melaporkan bahwa dua anggota polisi yang ditawan oleh pengunjuk rasa kini telah dibebaskan dan sedang dievaluasi oleh tenaga medis. Alasan protes Sabtu belum jelas, tetapi Andahuaylas adalah salah satu dari beberapa kota di negara yang mengalami protes massa untuk mendukung Castillo yang digulingkan awal pekan ini.
Castillo dipecat dari kekuasaan pada Rabu setelah dia berusaha membubarkan Kongres Peru dan menyerukan pemilihan baru. Dia ditangkap karena dugaan kejahatan pemberontakan dan dimakzulkan oleh anggota parlemen dalam satu hari.