Rabu 14 Dec 2022 01:20 WIB

Jeddah Bertarung Mencegah Demam Berdarah

Demam berdarah menghantui di tengah prakiraan cuaca hujan di Jeddah

Rep: Mabruroh/ Red: Christiyaningsih
Demam berdarah menghantui di tengah prakiraan cuaca hujan di Jeddah. Ilustrasi.
Foto: AP/Amr Nabil
Demam berdarah menghantui di tengah prakiraan cuaca hujan di Jeddah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Jeddah Mayoralty terus mengalirkan air dan menyemprotkan insektisida untuk membunuh nyamuk yang dapat menyebarkan demam berdarah di tengah prakiraan cuaca hujan yang akan berlangsung hingga Kamis (15/12/2022)

Juru bicara wali kota, Muhammad Al-Baqami, mengatakan tidak ada korban jiwa atau kerusakan akibat hujan yang dialami di banyak bagian Jeddah pada Senin. Tim lapangan dari wali kota telah beraksi untuk mengalirkan air di beberapa bagian kota. "Pemerintah kota, berkoordinasi dengan otoritas terkait, terus berupaya mengatasi situasi cuaca hujan hingga akhir pekan," katanya dilansir Saudi Gazette, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga

Dia mencatat penutupan sejumlah terowongan di Jeddah adalah bagian dari tindakan pencegahan dan mereka dibuka kembali untuk lalu lintas kendaraan. "Segalanya berjalan dengan baik setelah hujan yang melanda banyak bagian Jeddah pada hari Senin," katanya.

Al-Baqami mengatakan pemerintah kota dan kotamadya cabang sedang menerapkan rencana untuk menyemprotkan insektisida di genangan air yang terbentuk setelah hujan sebagai bagian dari upaya untuk memerangi demam berdarah. Ada genangan air yang terbentuk di beberapa daerah yang menimbulkan kekhawatiran penyebaran demam berdarah.

Sementara itu, selama tur ke banyak lingkungan di Jeddah utara, Saudi Gazette melihat situasi jalan dan jalan utama telah kembali normal setelah mengalirkan air hujan setelah berjam-jam hujan pada Senin. Ini termasuk Prince Sultan Street, Hira Street, Quraish Street, Madinah Road, Prince Ahmed Street, Haramain Expressway, selain jalan cabang di sejumlah lingkungan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement