Oleh : Hasan Sadeli, aktivis muda NU pecinta Sepak bola
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dukungan terhadap Argentina dan terutama Messi begitu nyaring terdengar jelang laga final Piala Dunia Qatar 2022. Dukungan itu bila ditransmisikan menjadi energi positif akan menjadi gelombang yang siap menyapu sang lawan di atas lapangan.
Prancis dalam hal ini bukan saja harus bersiap menghadapi motivasi besar pasukan Tim Tango tetapi juga gelombang dukungan dari para pecinta sepak bola sejagat yang berharap Lionel Messi mengangkat tropi Piala Dunia di kesempatan terakhirnya.
Ya gelombang dukungan itu harus diaku eksistensinya. Dan tentunya tidak hanya datang dari suporter Argentina saja. Melainkan dari berbagai insan pecinta sepak bola sejagat. Tim Vickey jurnalis BBC terkemuka telah melakukan wawancara terhadap suporter dari beberapa negara di Amerika Latin.
Banyak di antara supoter yang di wawancara itu menyatakan secara langsung dukungan terhadap Argentina. Fenomena “suporter karbitan” yang mendadak memberi dukungan terhadap Argentina ini merupakan anomali di tengah rivalitas yang kental di antara negara-negara Amerika Latin.
Bahkan beberapa legenda sepak bola yang dikenal sebagai rival abadi Argentina tidak mau ketinggalan menyatakan dukungan. Duo legenda Brasil Ronaldo dan Rivaldo sebagaimana diwartakan The Sun dan sudah dikutip oleh banyak media Tanah Air juga berterus terang memberi dukungan pada Messi. Ronaldo menegaskan, sebagai orang Brasil ia tidak bisa begitu saja mendukung Argentina juara. Tetapi karena ada Messi maka Tim Tango layak juara.
Senada dengan Ronaldo, legenda hidup tim nasional Jerman Juergen Klinsman pun mengutarakan dukungannya. Klinsman mengatakan bahwa semua orang ingin melihat Lionel Messi menjadi juara dunia sebagaimana Diego Maradona dahulu.
Baca juga: Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat
Dukungan suporter di Tanah Air
Sementara di Tanah Air dukungan untuk Argentina dan khususnya Messi juga terdengar nyaring. Dalam hal ini saya mengambil tiga sampel sebagai bukti otentik.
Yang pertama, datang dari sahabat saya yang dikenal menggilai Brasil sejak tahun 1998. Ia pernah mengutarakan kerelaanya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun: “Ga apa-apa brasil gagal asal yang juara adalah Argentina, kasian Messi”.
Kedua datang dari sahabat saya yang menjadi fans berat Jerman juga sejak 1998. Pada awal Piala Dunia tepatnya beberapa menit selepas kekalahan tuan rumah Qatar atas Ekuador di partai perdana, dia mengatakan dengan terus terang:
“Sambil merenung di kamar mandi saya membayangkan Jerman melaju jauh sampai ke final dan berjumpa Argentina. Tetapi karena Jerman sering juara, akan lebih baik jika Messi yang mengangkat pialanya.”