Selasa 20 Dec 2022 12:26 WIB

Bawaslu: Hubungan Pemilu dan Perempuan Sangat Erat

Pemilu memperjuangkan isu, visi, misi pemimpin untuk perhatian kepada perempuan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja mendorong keterlibatan lebih aktif dari perempuan dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. Sebab, ia menerangkan bahwa hubungan antara perempuan dan kontestasi lima tahunan tersebut sangat erat.

Bagja menjelaskan, pemilu adalah forum di mana masyarakat memilih langsung calon pemimpinnya mulai dari pemilihan di tingkat eksekutif, seperti memilih presiden dan kepala daerah, serta legislatif, seperti DPR dan DPRD. "Pemilu itu memperjuangkan isu, memperjuangkan visi, misi ke depan para pemimpin untuk perhatian kepada perempuan," ujar Bagja dalam pidatonya di acara Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu, Selasa (20/12/2022).

Baca Juga

Ia mencontohkan satu kasus, yakni setiap tahunnya banyak ibu yang meninggal ketika melahirkan anaknya. Kasus tersebut dapat berkurang jika perempuan memilih pemimpin yang benar-benar melahirkan kebijakan untuk masyarakat.

"Dengan itu, maju dan benarnya demokrasi pada suatu bangsa terletak pada bahu perempuan juga, bukan hanya laki-laki. Apa hubungannya perempuan dengan kemajuan bangsa? Ohh itu sangat berhubungan sekali," ujar Bagja.

Di samping itu, ia mendorong perempuan untuk lebih aktif lagi dalam berbagai kegiatan, termasuk politik. Saat ini, ia meminta perempuan untuk meninggalkan pemikiran bahwa mereka hanyalah mengurusi tiga hal, yakni dapur, sumur, dan kasur.

"Itu inti dari pemilu kita, itu inti dari hubungan perempuan dan pemilu. Jika salah maka hancurnya bangsa ini, perempuan adalah penanggung jawab terhadap semua sendi kehidupan demokrasi bangsa," ujar Bagja.

Sebelumnya, jumlah pemilih pemilihan umum yang tercatat Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga Juni 2022 mengalami penurunan jika dibanding Desember 2021. Hingga Juni lalu, terdapat 190.022.169 pemilih.

Terdapat sejumlah faktor yang membuat daftar pemilih per Juni 2022 ini mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan adanya pemilih baru dan pemilih yang sudah tidak memenuhi syarat (TMS) selama proses pemutakhiran.

Berdasarkan data KPU RI, dari hasil PDPB Semester I Tahun 2022, terdapat 1.215.318 pemilih yang TMS. Sementara, pemilih yang mengubah datanya seperti terkait tempat tinggal, ada sebanyak 818.302 pemilih.

Mengenai komposisi pemilih, KPU mencatat jumlah pemilih laki-laki dan perempuan cenderung seimbang. Perempuan berjumlah 95.829.962 (50,10 persen) dan laki-laki berjumlah 95.193.207 (49,90 persen). 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement