REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Singapura sedang membuka peluang kerja untuk perawat Indonesia. Binawan termasuk yang ditunjuk untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sampai saat ini, Binawan mampu meloloskan 37 perawat D3 dan S1, baik yang berpengalaman maupun baru lulus di rumah sakit (RS) milik pemerintah Singapura.
Director of Healthcare Manpower, Ministry of Health Holdings (MoHH) Singapore, Dr Liem Yew Kan mengatakan, Singapura membutuhkan sekitar 24 ribu orang tenaga kesehatan (nakes) hingga 2030. Peluang kerja nakes yang dibutuhkan yaitu, healthcare assistant (HCA), enrolled nurse (EN), dan registered nurse (RN) dengan gaji berkisar Rp 16 juta sampai Rp 24 juta per bulan.
MoHH Singapura pun mengunjungi langsung Binawan Training Center dan Universitas Binawan pada Ahad (11/12/2022). Selain Liem, hadir pula Deputy Director of Healthcare Manpower Division MoHH Karman Yuen, Chief of Singapore Nursing Board Paulin Koh, Chief Nurse of National University Polyclinics Jancy Mathews, dan Singapore Nursing Board Assistant Secretary Ow Jee Hia.
Kedatangan mereka disambut oleh President Director of Binawan Group Said Saleh Alwaini dan Rektor Universitas Binawan Prof Dr Illah Sailah. "Rombongan dari MoHH Singapore langsung dari Singapura menuju Binawan, kami menyambut baik karena kerja sama untuk memenuhi tenaga kesehatan ke Singapura," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (21/12/2022).
Said menerangkan, kunjungan itu juga sekaligus untuk wawancara kandidat perawat yang dikirim Binawan untuk menjalani ujian Singapore Nursing Board (SNB exam), yang baru pertama kali diadakan di Indonesia. Pihaknya menyiapkan lebih 200 orang dalam proses pelatihan untuk mengikuti tahap wawancara berikutnya pada Maret dan Juni 2023.
"Proses berjalan lancar hingga saat ini 37 perawat telah siap ditempatkan di Rumah Sakit Singapura," jelas Said. Selain program Singapura, Binawan telah memberangkatkan perawat dan bidan ke Inggris, Australia, Arab Saudi, United Arab Emirates, Kuwait, Jerman, dan negara lainnya.