Kamis 22 Dec 2022 03:40 WIB

Bantah Kecolongan Bom Bunuh Diri, Densus: Perang Lawan Teroris Berlanjut

Densus terus memonitor dengan melakukan pemantauan eskalasi ancaman.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Unit Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda Jabar bersama Inafis melakukan penggeledahan di salah satu halaman indekos di Jalan Waas, Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/12/2022). Penggeledahan lanjutan di indekos tersebut merupakan pemeriksaan dan pengembangan dari peristiwa ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar yang terjadi pada Rabu (7/12/2022). Republika/Abdan Syakura
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Unit Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda Jabar bersama Inafis melakukan penggeledahan di salah satu halaman indekos di Jalan Waas, Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/12/2022). Penggeledahan lanjutan di indekos tersebut merupakan pemeriksaan dan pengembangan dari peristiwa ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar yang terjadi pada Rabu (7/12/2022). Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Densus 88 Antiteror membantah kecolongan dalam aksi bom bunuh diri dengan pelaku Agus Sujatno di Polsek Astana Anyar beberapa waktu lalu. Sebab pengawasan terhadap mantan narapidana terorisme dilakukan secara terus menerus.

"Pengawasan terhadap mantan napiter beserta keluarganya itu tetap dilakukan tidak ada istilah kecolongan, atau ketidakmampuan, karena memang dari jaringan kelompok itu sendiri terus menerus melakukan proses yang kita bilang counter radikal," ujar Kabag Bantuan Operasi (Banops) Densus 88 Kombes Pol Aswin Siregar di Mapolda Jabar, Rabu (21/12/2022).

Baca Juga

Ia mengaku terus mengawasi para mantan narapidana terorisme. Namun, mereka terus berupaya membangkitkan semangat kelompok. "Ini memang sebuah situasi di mana situasi yang harus kita hadapi semua, bersama, karena kelompok yang lainnya itu tidak berhenti merekrut dan menarik kembali kelompoknya," katanya.

Ia menegaskan kembali bahwa Densus 88 tidak merasa kecolongan. Namun perang dengan para pelaku teror terus menerus dilakukan. "Kalau kecolongan itu tidak, tapi memang itu ada sebuah perang yang berlanjut terus antara kita, dan stakeholder lain dengan teroris terus menerus membangkitkan ghiroh semangat untuk melakukan penyerangan dan perlawanan seperti itu," katanya.

Pihaknya terus memonitor dengan melakukan pemantauan eskalasi ancaman. Apabila ancaman tidak mengalami perubahan eskalasi maka monitoring dilakukan seperti biasa.

"Jadi jika tidak ada perubahan eskalasi ancaman, maka proses monitoring itu akan berjalan seperti yang kita lakukan sehari-hari. Di waktu-waktu tertentu setelah ada kejadian seperti ini, kita akan tingkatkan monitoringnya, kita tingkatkan operasi seperti yang terjadi pasca bom ini," katanya.

Sebelumnya, Agus Sujatno pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar merupakan mantan narapidana terorisme. Ia sempat ditahan selama beberapa tahun karena terlibat dalam peristiwa bom panci di kelurahan Cicendo.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement