Jumat 23 Dec 2022 17:23 WIB

Wang Yi: AS Serukan Dialog Sambil Berupaya Menikam China

China tak bisa terima sikap AS yang membahas kerja sama tapi di sisi lain menikam

Menlu China, Wang Yi mengatakan tidak bisa menerima sikap AS yang membahas kerja sama, tetapi di sisi lain menikam China.
Foto: AP Photo/Alex Brandon
Menlu China, Wang Yi mengatakan tidak bisa menerima sikap AS yang membahas kerja sama, tetapi di sisi lain menikam China.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING- Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Jumat (23/12/2022) mengatakan bahwa Amerika Serikat menyerukan dialog seraya berusaha mengekang China.

Hal itu dikatakan oleh Wang usai melakukan percakapan lewat telepon dengan Menlu Amerika Serikat Antony Blinken pada Jumat.

Baca Juga

Kontak telepon antar menlu dari dua negara ekonomi terbesar di dunia itu merupakan yang ketiga kalinya dalam 10 bulan terakhir. Kontak telepon terakhir mereka terjadi pada Oktober lalu sebelum pertemuan Xi-Biden di Bali.

Dalam percakapannya dengan Blinken pada Jumat, Wang Yi mengatakan pertemuan tatap muka antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT G20 di Bali pada November lalu telah memberikan sinyal positif.

"Namun, AS menyerukan dialog sambil berusaha mengekang China," kata anggota Dewan Pemerintahan yang setingkat dengan menteri koordinator itu.

Oleh sebab itu, Wang mengaku dirinya tidak bisa menerima sikap AS yang membahas kerja sama, tetapi di sisi lain menikam China.

"Ini bukan kompetisi yang rasional, tetapi hanya memperparah konflik," ujarnya, menambahkan.

Ia menegaskan bahwa intimidasi sepihak merupakan trik lama yang tidak akan pernah berhasil dilakukan terhadap China.

Sebelumnya, Wakil Menlu China Xie Feng mengadakan pertemuan dengan Asisten Menlu AS Urusan Asia Timur dan Pasifik Daniel Kritenbrink dan Direktur Senior Dewan Keamanan Nasional AS untuk China Laura Rosenberger di Langfang, Provinsi Hebei, pada 11-12 Desember lalu.

Pertemuan tingkat menlu dan wamenlu itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan kedua kepala negara di Bali. Sampai saat ini, China dan AS masih terlibat perang dagang dan teknologi. Baru-baru ini AS memberikan sanksi terhadap beberapa perusahaan teknologi China.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement