REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peristiwa abrasi pantai di selatan Kabupaten Sukabumi tepatnya di Kecamatan Ciemas menyebabkan penyempitan badan jalan. Dampaknya kendaraan warga baik roda empat dan sepeda motor harus berhati-hati pada saat melintas di kawasan tersebut.
Data dari Pusdalops PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, lokasi abrasi pantai yang memggerus jalan tersebut berada di Kampung Cikadal RT 01 RW 02, Desa Mandrajaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
"Kondisi terkini kejadian abrasi pantai yang sudah dilaporkan sebelumnya, saat ini jalan semakin mengalami penyempitan," ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Ciemas Idrus Stansyah, Ahad (25/12/2022).
Di mana kini badan jalan tersebut hanya tersisa kurang lebih 1 meter. Kondisi itu sangat membahayakan bagi pengendara baik kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas.
Idrus mengatakan, abrasi pantai ini sebelumnya terjadi pada 27 Juli 2022 lalu. Sehingga sebagian badan jalam tergerus dan kini makin bertambah parah abrasinya.
Idrus menerangkan, badan jalan semakin menyempit diakibatkan tergerus ombak air laut. Jalan ini memanjang pada pinggiran jalan Pantai Cikadal sehingga berdampak pada bagian badan jalan.
Dikhawatirkan lanjut Idrus, mengancam kerusakan yang lebih parah terhadap kondisi jalan. Khususnya mengancam keselamatan pengguna jalan baik mobil maupun sepeda motor yang melintas.
Hal ini karena jalan tersebut kondisinya semakin menyempit. "Jalan tersebut merupakan jalan yang sangat dibutuhkan dan sering dilalui masyarakat sehari-hari," ungkap Idrus.
Terutama sebagai akses masyarakat untuk beraktivitas, jalur wisata Pantai Mandrajaya, jalur wisata mangrove, dan jalan akses pendidikan bagi anak sekolah. Di mana di sekitar daerah tersebut terdapat Sekolah Dasar dan SMPN 8 Ciemas.
Bahkan, jalan yg digunakan masyarakat untuk kepentingan menuju kantor Pemerintah Desa Mandrajaya, Ciemas. Idrus menuturkan, P2BK Ciemas telah berkoordinasi denga pemerintah Desa, Kecamatan, Koramil, dan Polsek Ciemas dalam mengatasi peristiwa tersebut.
Selain itu memberi himbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Harapannya ke depan perbaikan jalan yang tergerus ombak bisa dilakukan disertai dengan pembangunan talud jalan penahan ombak dan rambu peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pengguna jalan.