Kamis 29 Dec 2022 08:00 WIB

Berencana Bangun Masjid di Kenya, Lazismu Jalin Komunikasi dengan Dubes Kenya

Muhammadiyah berencana akan membangun masjid di Kenya.

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Agung Sasongko
Muhammadiyah
Foto: wikipedia
Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Muhammadiyah berencana akan membangun masjid dan sumur di negara Kenya, bekerja sama dengan Lazismu. Direktur Utama Lazismu, Edy Surya, menyebut pihaknya masih berada di proses komunikasi awal.

"Masih proses komunikasi awal dengan Pak Dubes terkait rencana pembangunan masjid dan sumur di Kenya," ujar dia dalam pesan yang diterima Republika, Rabu (28/12).

Baca Juga

Hingga saat ini, ia menyebut pihaknya masih belum menyiapkan perencanaan untuk program tersebut. Biasanya setelah dilakukan penilaian atau assessment, baru dilakukan koordinasi di internal.

Muhammadiyah dan Lazismu sebelumnya telah berhasil membangun masjid di Uganda dan sumur air di Sudan. Muhammadiyah berencana ingin meluaskan peran kemanusiaan semesta di bumi Afrika.

Terkait program-program di Uganda maupun Sudan, ia menyebut hingga saat ini belum ada pengerjaan tambahan. Yang saat ini sedang berjalan ada di Philipina, yaitu proses pembangunan Gedung 'Aisyiyah.

"Di Philipina sementara yang sudah jalan pembangunan Gedung Aisyiyah. Kedepan insya Allah direncanakan ada masjid juga," lanjut dia.

Rencana pembangunan masjid dan sumur di Kenya ini pertama kali disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq A Mughni. Hal ini ia ucapkan usai menjamu Duta Besar Kenya untuk Indonesia, Galma Mukhe Boru, Selasa (27/12).

Dari pembicaraan tersebut, muncul kemungkinan pengerjaan proyek di negara itu. Salah satunya tentang perlunya sumur di berbagai tempat, yang sangat diperlukan di dalam wilayah mayoritas umat Islam itu.

"Insya Allah ini tidak ada masalah dan kita akan mensupport ini. Kita minta LAZISMU menghitung berapa kebutuhan untuk menggali sumur yang diperlukan di sana,” ujarnya dikutip di laman resmi Muhammadiyah.

Pada pertemuan yang berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, dibahas pula terkait peluang pembangunan masjid layak guna bagi komunitas Muslim di wilayah utara Kenya.

Masjid disebut dibutuhkan di beberapa tempat. Hal ini disebut sebagai proyek amal yang cukup bagus, terlebih ketika ada saudara sesama Muslim yang membutuhkan tempat ibadah dan komunitas untuk bertemu.

"Dan ini adalah sesuatu yang biasa dilakukan oleh Muhammadiyah,” lanjut dia. Syafiq menyebut Muhammadiyah siap bergerak ketika mendapatkan proposal resmi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement