REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD – Sebuah organisasi Muslim internasional, Global Imams Council (GIC), melakukan pendekatan dengan Google. Hal ini dilakukan setelah kata "Yahudi" terdaftar sebagai kata kerja yang ditandai sebagai hal yang ofensif.
Dalam laman pencarian, kata "Yahudi" didefinisikan sebagai "menawar dengan seseorang dengan cara kikir atau picik". Hal ini terjadi hampir sepanjang hari pada Selasa (27/12/2022).
GIC merupakan badan nonpemerintah transnasional pertama dan terbesar di dunia, yang berisi para pemimpin agama Muslim dari semua denominasi Islam.
Mereka mengirim surat ke kantor pusat Google sebagai tanggapan atas karakter antisemit yang menggambarkan orang Yahudi.
"Kami bersurat kepada Anda untuk berbagi keprihatinan serius yang menuntut tindakan cepat. Kami terkejut saat mengetahui jika seseorang mencari kata 'Yahudi' di Google, definisi pertama yang ditampilkan adalah kiasan antisemit," tulis GIC dalam surat itu dikutip di JPost, Kamis (29/12/2022).
Mereka juga menyebut hasil teratas dari pencarian tersebut adalah kata kerja 'menyerang', yang mendefinisikan 'Yahudi' sebagai 'tawar-menawar dengan seseorang dengan cara yang kikir atau picik'. Mereka menyebut penyajian definisi ini sama sekali tidak dapat diterima.
Adapun definisi kedua yang ditampilkan dari "Yahudi" merupakan hal yang dapat diterima dengan sempurna.
Definisi ini menyatakan “seorang anggota masyarakat dan komunitas budaya yang agama tradisionalnya adalah Yudaisme dan yang menelusuri asal-usulnya melalui bangsa Israel kuno Ibrani hingga Abraham.”
Baca juga: Argumentasi Ini Bantah Para Filsuf yang Tolak Ayat Alquran Bumi Terdiri Atas 7 Lapis
GIC menambahkan keterangan ini tidak boleh terkubur dalam bagian 'lebih banyak definisi', dan harus menjadi definisi pertama yang ditampilkan oleh Google.
Mereka juga mendesak Google untuk mengubah definisi kata kerja menjadi yang akurat dan mencerminkan sejarah, budaya dan kepercayaan orang Yahudi.
Menurut para Imam, banyak nabi dan rasul yang dihormati dalam Islam adalah orang Yahudi.
Mereka menambahkan, secara sengaja menggambarkan Yahudi dengan cara ini adalah bentuk penghujatan dan penghinaan, terhadap keluarga Ibrahim dan dua miliar Muslim di seluruh dunia.